PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI PERKOTAAN Di Kota Jakarta Dengan Pendekatan Ekosistem

Rahardjo, Parino (2012) PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DI PERKOTAAN Di Kota Jakarta Dengan Pendekatan Ekosistem. Seminar Nasional Avoer.

[img]
Preview
Text
makalah Semnas Unsri Palembang 2012.pdf - Published Version

Download (669kB) | Preview

Abstract

Jumlah penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan masalah lingkungan di pekotaan khususnya pada kualitas udara. Kualitas udara ini dipengaruhi oleh adanya industri, transportasi, maupun oleh rumah tangga dan perkantoran. Kota Jakarta sebagai obyek studi dipilih karena sebagai Ibu kota Negara memiliki beragam fungsi dan kegiatan. Jumlah penduduk berdasarkan hasil sensus tahun 2010, penduduk Jakarta telah mencapai 9.588.198 jiwa, pada siang hari jumlah penduduk dapat bertambah sekitar 2,5 juta jiwa yang merupakan warga commuter. Pada tahun 2010 jumlah kendaraan di jakarta mencapai 11.362.396 unit kendaraan. Terdiri dari 8.244.346 unit kendaraan roda dua dan 3.118.050 unit kendaraan roda empat. Jumlah kendaraan pada pagi dan siang hari akan bertambah besar jumlahnya mengingat banyak warga sekitar kota Jakarta (Bogor, Tanggerang, bekasi ) bekerja di Jakarta, indikasi ini terlihat dengan mengularnya kendaraan yang masuk Jakarta melalui jalan Tol, menurut Polda Metro Jaya jumlahnya mencapai 70 ribu kendaraan. Kendaraan yang berlalu lalang di jalan-jalan Jakarta sebanyak 98 % adalah kendaraan pribadi, Menurut Ernawi (2011), pada tahun 2005, sektor transportasi bertanggungjawab atas 20.7% dari keseluruhan emisi CO2 Indonesia ke atmosfir. Dalam kelompok sektor energi, transportasi menduduki urutan ketiga dengan kontribusi sebesar 23% dari emisi total, dibawah sektor industri (37%) dan sektor pembangkit listrik (27%), namun berada diatas sektor permukiman (9%) dan lain-lain (4%). Apabila dilihat lebih jauh, 90.7% emisi karbon dilepaskan dari sektor transportasi jalan, jauh berada diatas emisi transportasi lainnya : transportasi air (6.9%), transportasi udara (2.4%) dan kereta api (0.1%). Fakta ini menunjukkan adanya ketergantungan yang sangat besar dalam pilihan moda transportasi masyarakat pada kendaraan bermotor pribadi untuk menunjang kegiatan sosial-ekonomi, khususnya di kota-kota metropolitan, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang. Penggunaan bahan bakar konvensional (fosil) sangat berpengaruh terhadap rendahnya kualitas udara diperkotaan hal ini disebabkan dengan gas buangan yang dihasilkan oleh Industri, Transportasi, Perkantoran, dan Rumah Tangga. Buruknya kualitas udara akan berpengaruh kepada kesehatan masyarakat atau warga kota untuk mengurangi dampak buruk tersebut perlu dilakukan pengendalian pencemaran akibat emisi dengan berbagai alternatif. Dalam kajian ini penulis akan membatasi pada Transportasi darat/jalan raya dan Rumah Tangga. Tujuan Penelitian adalah untuk mengkaji alternatif pengendalian Pencemaran Udara di Perkotaan. Metode Penelitian Deskriptif Analisis dengan mengunakan data sekonder, dan studi literatur dan dilengkapi dengan observasi lapangan. Hasil Penelitian, Pengendalian pencemaran dapat dilakukan dengan Pendekatan Ekosistem, Bahan Bakar Alternatif, Pengelolaan Sampah Terpadu, Kualitas Mesin kendaraan, dan Angkutan Umum Perkotaan.

Item Type: Article
Subjects: Penelitian > Fakultas Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Depositing User: admin FT UNTAR
Date Deposited: 03 Jul 2017 14:26
Last Modified: 03 Jul 2017 14:26
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/1394

Actions (login required)

View Item View Item