PENGARUH EKSTRAK DAUN RASBERI TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA OTAK DAN DARAH TIKUS YANG DIINDUKSI HIPOKSIA

NURSALINI, SHAFIRA PUTRI (2019) PENGARUH EKSTRAK DAUN RASBERI TERHADAP KADAR MALONDIALDEHIDA OTAK DAN DARAH TIKUS YANG DIINDUKSI HIPOKSIA. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
1-shafira_405160108.pdf

Download (696kB)
[img] Text
2-shafira_405160108.pdf

Download (109kB)

Abstract

Hipoksia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan radikal bebas (ROS) yang memicu stres oksidatif dikarenakan berkurangnya kadar oksigen yang menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid (marker MDA) dan berdampak pada organ otak sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti Alzheimer. Untuk menghambat terjadinya stres oksidatif, maka dibutuhkan antioksidan seperti daun rasberi (Rubus idaeus L.). Penelitian ini dilakukan secara in vitro yang terdiri atas uji fitokimia, kapasitas antioksidan, penentuan kadar fenolik total, penetuan kadar alkaloid total serta uji toksiksitas dan juga penelitian secara in vivo dengan menggunakan 32 ekor tikus Sprague-Dawley yang dibagi menjadi 8 kelompok (n=4) yaitu terdiri dari kelompok tidak diberi ekstrak daun rasberi dan kelompok diberi ekstrak daun rasberi dengan dosis 400mg/kgBB/hari yang dilakukan 2 kali dalam 1 hari dengan dengan durasi perlakuan normoksia (tidak hipoksia), hipoksia (10% O2, 90% N2) 1, 7 dan 14 hari. Pemeriksaan MDA dilakukan dengan menggunakan metode Wills ED dan pemeriksaan histopatologi organ otak dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin dengan pembesaran 100x menggunakan mikroskop cahaya. Uji fitokimia positif untuk alkaloid, antosianin dan betasianin, kardioglikosida, kumarin, flavonoid, glikosida, fenolik, kuinon, steroid, terpenoid dan tanin, uji kapasitas antioksidan dengan nilai IC 50 sebesar 96,28 μg/mL, kadar fenolik total sebesar 811,23 mg/L, kadar alkaloid total sebesar 97,4 mg/L, dan uji toksisitas dengan nilai LC50 sebesar 147,91μg/mL. Terdapat peningkatan bermakna dengan Mann-Whitney (p<0.05) kadar MDA pada otak dan darah tikus Sprague-Dawley yang diberi perlakuan hipoksia 1, 7 dan 14 hari dibandingkan dengan normoksia pada kelompok yang diberi maupun yang tidak diberi ekstrak daun rasberi dimana pada kelompok tikus yang tidak diberi ekstrak daun rasberi memiliki kadar MDA yang lebih tinggi. Terdapat korelasi sangat kuat antara otak dengan darah tikus yang diberi ekstrak daun rasberi (r = 0,9983) maupun yang tidak diberi ekstrak daun rasberi (r = 0,9992). Pada pemeriksaan histopatologi otak tikus yang diinduksi hipoksia 14 hari dan tidak diberi ekstrak daun rasberi didapatkan adanya ensefalopati dan nekrosis jaringan otak, sedangkan pada otak tikus yang diinduksi hipoksia selama 14 hari dan yang diberi eks trak daun rasberi menunjukkan jaringan otak normal dan tidak terdapat kelainan yang spesifik dimana kondisi otak mengalami perbaikan setelah diberi ekstrak daun rasberi. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa daun rasberi memiliki efek antioksidan yang tinggi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Helmi
Uncontrolled Keywords: Rubus idaeus L., Hipoksia, Stres Oksidatif, MDA, Otak.
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: FK Perpus
Date Deposited: 23 Apr 2021 06:08
Last Modified: 23 Apr 2021 06:08
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/15146

Actions (login required)

View Item View Item