Putra, Gilbert Masli (2011) Wadah komunitas remaja penjaringan (ARS - 3479). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315050131_Gilbert Masli Putra_01 Cover.pdf Download (30kB) |
|
Text
315050131_Gilbert Masli Putra_02 Lembar Pengesahan.pdf Download (33kB) |
|
Text
315050131_Gilbert Masli Putra_03 Lembar Pernyataan.pdf Download (7kB) |
|
Text
315050131_Gilbert Masli Putra_04 Kata Pengantar.pdf Download (10kB) |
|
Text
315050131_Gilbert Masli Putra_05 Daftar Isi.pdf Download (13kB) |
|
Text
315050131_Gilbert Masli Putra_06 Abstrak.pdf Download (12kB) |
Abstract
Remaja merupakan suatu tahapan peralihan seorang anak menuju dewasa. Namun, remaja tidak memiliki tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak maupun dewasa. Masa remaja ditandai dengan berkurangnya ketergantungan emosional terhadap orang tua. Remaja akan lebih mengalihkan perhatiannya kepada kawan sebaya. Interaksi dengan sesama kawan sebaya ini memegang peranan penting bagi proses pembentukan identitas remaja tersebut. Remaja umumnya memiliki cukup banyak waktu luang , yaitu mencapai 50 persen dari keseluruhan waktu sadar remaja. Waktu luang didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan pada waktu senggang yang mencerminkan kebutuhan gaya hidup dan minat kaum remaja. Aktivitas waktu luang ini berperan penting bagi perkembangan psikososial remaja, dan umumnya digunakan untuk kebutuhan bersosialisasi. Remaja dalam mengisi waktu luang banyak memanfaatkan ruang publik. Sebelum usia 18, remaja masih bergantung kepada orangtua dan definisi lingkungan anak masih ditentukan oleh orang tua. Pembatasan penggunaan ruang oleh remaja juga diakibatkan oleh adanya pandangan terhadap remaja sebagai ancaman sosial bagi masyarakat. Patokan ini kemudian mengisyaratkan kebijakan serta kontrol yang berlebihan terhadap remaja, dimana kelompok remaja yang berkumpul di tempat publik dianggap sebagai ancaman sosial. Pada dasarnya lingkungan berperan penting dalam pembentukan kepribadian anak dan kemampuan mereka untuk berhubungan dengan orang lain. Demikian pula dengan potensi pengaruh positif aktivitas waktu luang bagi perkembangan remaja. Remaja menginginkan tempat dimana mereka dapat bersama dengan teman mereka dan bertemu dengan orang baru, berpartisipasi bagi lingkungan, dan memiliki ruang publik yang dikhususkan bagi mereka. Namun, dalam perancangan kota, kebutuhan ruang publik bagi remaja tidak diprioritaskan. Remaja tetap menggunakan ruang publik seperti pusat perbelanjaan, stasiun, dan tempat lainnya untuk menghabiskan waktu luang mereka. Akhirnya keberadaan ruang publik bagi remaja hingga saat ini tetap dipertanyakan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 20 Apr 2021 09:07 |
Last Modified: | 15 Jul 2021 02:04 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/15808 |
Actions (login required)
View Item |