Winata, Antoni (2011) Kampung vertikal sehat (ARS - 3566). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315070096_Antoni Winata_01 Cover.pdf Download (28kB) |
|
Text
315070096_Antoni Winata_02 Lembar Pengesahan.pdf Download (29kB) |
|
Text
315070096_Antoni Winata_03 Lembar Pernyataan.pdf Download (7kB) |
|
Text
315070096_Antoni Winata_04 Kata Pengantar.pdf Download (9kB) |
|
Text
315070096_Antoni Winata_05 Daftar Isi.pdf Download (15kB) |
|
Text
315070096_Antoni Winata_06 Abstrak.pdf Download (13kB) |
|
Text
315070096_Antoni Winata_07 Daftar Pustaka.pdf Download (10kB) |
Abstract
Fenomena kehadiran pemukiman informal secara nyata telah memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, hal ini diangkat sebagai masalah bagi ibukota Jakarta. Tindakan seperti penggusuran dan perelokasian ke hunian vertikal merupakan solusi yang dilakukan pemerintah kepada keberadaan permukiman ini. Penggusuran dan perelokasian yang dilakukan oleh pemerintah saat ini, dinilai gagal oleh banyak pihak. Hal ini dibuktikan melalui banyaknya jumlah bangunan perelokasian yang dibangun tapi tidak dihuni, sehingga bangunan itu berakhir rusak. Buruknya kualitas bangunan dan tidak sesuainya kehidupan antar tempat perelokasian baru dengan tempat hunian lamanya dianggap sebagai faktor terbesar kegagalan usaha pemerintah ini. Pemberian “jiwa” ke dalam rancangan tempat perelokasian, akan menciptakan kehidupan baru yang sama “hidup”nya dengan kehidupan di hunian lama. Dan Setelah dianalisa oleh berbagai pihak, Jiwa kehidupan pemukiman ini ternyata terletak pada kekuatan dari interaksi sosial yang terjadi didalamnya (keeratan hubungan sosial). Maka dari itu, melalui cara pemberian “jiwa” inilah, penulis mengusungkan perancangan hunian berkekuatan interaksi sosial “Kampung Vertikal Sehat.” Rancangan Kampung Vertikal Sehat, merupakan salah satu rancangan alternatif untuk mengatasi masalah gagalnya perelokasiaan permukiman informal pada kota jakarta. Rancangan ini memfokuskan kepada hubungan ruang yang cair dan peletakan kegiatan bersama yang menyatu diluar unit. Dengan begitu, rancangan akan manciptakan interaksi sosial yang maksimal. Kendati perancangan fokus terhadap kekuatan interaksi sosial, rancangan ini harus tidak boleh melupakan identitasnya Sebagai fungsi hunian. Oleh karena itu, rancangan yang dirancang tidak hanya akan memaksimal secara interaksi sosial, tapi juga berusaha semaksimal mungkin untuk menyehatkan penghuni didalam dan lingkungan sekitarnya. Proses perancangan yang fokus terhadap “kekuatan interaksi sosial” dan “kesehatan penghuni serta lingkungan sekitar” merupakan cara penulis sebagai usaha menyukseskan proses penggusuran dan perelokasian pemerintah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 20 Apr 2021 12:52 |
Last Modified: | 14 Jul 2021 10:11 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/15968 |
Actions (login required)
View Item |