Pusat pendidikan anak usia dini di Kelapa Gading, Jakarta (ARS - 3815)

Stevi, Stevi (2012) Pusat pendidikan anak usia dini di Kelapa Gading, Jakarta (ARS - 3815). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
315080084_Stevi_01 Cover.pdf

Download (22kB)
[img] Text
315080084_Stevi_02 Lembar Pengesahan.pdf

Download (16kB)
[img] Text
315080084_Stevi_06 Abstrak.pdf

Download (13kB)
[img] Text
315080084_Stevi_05 Daftar Isi.pdf

Download (16kB)
[img] Text
315080084_Stevi_03 Lembar Pernyataan.pdf

Download (7kB)
[img] Text
315080084_Stevi_04 Kata Pengantar.pdf

Download (10kB)
[img] Text
315080084_Stevi_07 Daftar Pustaka.pdf

Download (13kB)

Abstract

Pendidikan bagi anak usia dini (0-6 tahun), masih kurang diperhatikan secara intens oleh masyarakat. Padahal, usia dini merupakan usia emas bagi perkembangan otak anak. Karena kecerdasan anak terbentuk lebih dari 50% pada usia tersebut. Mungkin beberapa lapisan masyarakat sudah menyadarinya, seperti dari segi pendidik, mereka menyediakan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tetapi belum dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan aspek-aspek penunjang yang sesuai dengan karakteristik anak usia tersebut. Proyek yang digarap oleh penulis berusaha untuk menjadi sebuah jawaban dari wadah PAUD yang peka terhadap kebutuhan anak-anak. Baik dari segi akademis, psikologis anak, ruang belajar bagi anak, dan area bermain bagi anak, yang diolah agar dapat seimbang komposisinya. Proyek Pusat Pendidikan Anak Usia Dini yang berlokasi di Jl. Kelapa Nias Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara ini terdiri dari Prasekolah, Kelompok Bermain, Taman Kanak Kanak, dan ditunjang dengan fasilitas Tempat Penitipan Anak serta Sanggar Seni. Dalam perkembangan proses desain, penulis menggali lebih dalam lagi mengenai pendidikan bagi anak-anak pada usia 2-6 tahun. Sehingga dapat menghasilkan ide-ide perancangan seperti: perluasan area belajar antara ruang kelas dan koridor, hubungan antara ruangan kelas dengan area bermain di luar, serta fleksibilitas penyatuan dan pemisahan antar ruangan kelas. Bentuk dasar yang diambil dalam proses pembentukan massa adalah segienam atau heksagonal. Pemilihan bentuk heksagonal dapat menjawab kebutuhan akan psikologi anak yang memiliki keingintahuan besar dan senang melakukan aktivitas fisik, dengan sifat heksagonal, yaitu terkonsentrasi, terhubung, dan memiliki ruang untuk berbagi. Ketiga sifat heksagonal tersebut diterapkan dalam ruangan kelas dengan modul-modul sesuai kebutuhan ruang, juga di dalam area bermain luar ruangan. Tak lupa juga heksagonal menjadi dasar elemen-elemen pembentuk ruang secara vertikal sebagai perlindungan di ruang luar.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur
Depositing User: TDI Family perpus
Date Deposited: 21 Apr 2021 12:52
Last Modified: 04 Jul 2021 16:49
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/16933

Actions (login required)

View Item View Item