SURVEY EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN FARINGITIS DI PUSKESMAS KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN JAKARTA TAHUN 2017

CHRISTY, CESSY (2019) SURVEY EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN FARINGITIS DI PUSKESMAS KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN JAKARTA TAHUN 2017. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
top.pdf

Download (381kB)
[img] Text
1.pdf

Download (72kB)
[img] Text
2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (192kB)
[img] Text
3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (544kB)
[img] Text
4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (543kB)
[img] Text
5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (146kB)
[img] Text
6.pdf

Download (179kB)
[img] Text
raf.pdf

Download (132kB)
[img] Text
lamp.pdf

Download (390kB)

Abstract

Faringitis merupakan inflamasi pada seluruh daerah faring dengan etiologi terbanyak virus (40-60%), diikuti bakteri (5-30%), dan tanpa adanya patogen (30%) sehingga tatalaksananya cukup simptomatik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat indikasi, dosis, cara pemberian, interval, dan lama pemberian yang tepat dapat menyebabkan resistensi bakteri. 6 Setiap tahun setidaknya ada 2 juta orang terinfeksi bakteri yang telah resisten dan minimal ada 23.000 orang telah meninggal karenanya. 8 Untuk menurunkan resistensi antibiotik, pemantauan ketepatan penggunaan antibiotik pada penyakit ini penting karena etiologinya dominan virus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien faringitis di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan secara retrospektif dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang). Teknik pengambilan sampel adalah dengan cara total population sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui rekam medik pasien. Sampel yang diperoleh adalah sebanyak 135 subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 36 (27%) pasien faringitis diberi antibiotik dan 99 (73%) orang sisanya tidak menggunakan antibiotik. Antibiotik yang paling banyak digunakan adalah Cephadroxil dengan dosis 500 mg dua kali sehari selama lima hari. Pemberian antibiotik tidak tepat pada 22 (16,3%) pasien faringitis dengan keluhan nyeri menelan < lima hari dan 23 (17%) pasien faringitis yang tidak febris. Pemberian antibiotik pada pasien tersebut tidak tepat karena diberikan pada pasien dengan tanda-tanda infeksi virus. Tandatanda infeksi dari bakteri adalah febris dan nyeri menelan ≥ lima hari. Pemilihan antibiotik Cephadroxil kurang tepat untuk dijadikan first line.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Johan
Uncontrolled Keywords: faringitis, resistensi antibiotik, ketepatan penggunaan antibiotik
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: FK Perpus
Date Deposited: 03 May 2021 00:31
Last Modified: 03 May 2021 00:31
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/18500

Actions (login required)

View Item View Item