PENGARUH EKSTRAK DAUN ARA (FICUS AURICULATA LOUR) TERHADAP KADAR GLUTATION (GSH) DARAH DAN OTAK TIKUS SPRAGUE-DAWLEYYANG DIINDUKSI HIPOKSIA SISTEMIK KRONIK

KUSMANTO, MADELINE HARI (2019) PENGARUH EKSTRAK DAUN ARA (FICUS AURICULATA LOUR) TERHADAP KADAR GLUTATION (GSH) DARAH DAN OTAK TIKUS SPRAGUE-DAWLEYYANG DIINDUKSI HIPOKSIA SISTEMIK KRONIK. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
top.pdf

Download (165kB)
[img] Text
1.pdf

Download (14kB)
[img] Text
2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (324kB)
[img] Text
3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (162kB)
[img] Text
4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (102kB)
[img] Text
6.pdf

Download (65kB)
[img] Text
dapus.pdf

Download (42kB)
[img] Text
lamp.pdf

Download (3MB)

Abstract

Pendahuluan: Kondisi kurangnya oksigen dalam sel (hipoksia) dapat meningkatkan produksi ROS yang dapat menyebabkan kerusakan sel atau jaringan otak. Peningkatan pembentukan ROS dapat dinetralisir dengan antioksidan endogen (GSH) dan antioksidan eksogen (ekstrak daun ara/ Ficus auriculataL) Tujuan: Mengetahui pengaruh ekstrak daun ara terhadap kadar glutation (GSH) darah dan otak tikus Sprague-Dawleyyang diinduksi hipoksia sistemik kronik. Metode: Uji in vitropada esktrak daun ara: uji DPPH(Blois), fenolik (Singleton dan Rossi), flavonoid (Woisky dan Salatino), dan uji toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test). Uji in vivopada kadar GSH darah dan otak terhadap 32 ekor tikus Sprague-Dawleyyang dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan pemberian dosis ekstrak daun ara (300 mg/kgBB dan 150 mg/kgBB). Masing-masing kelompok dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan perlakuan yang diberikan (normoksia, hipoksia 1 hari, hipoksia 3 hari, dan hipoksia 7 hari), serta diperiksa analisa gas darah dan pemeriksaan patologi anatomi jaringan otak. Hasil: Ekstrak daun ara memiliki aktivitas antioksidan (IC50=213,2564 μg/mL), fenolik (545 mg/L), flavonoid (23,25 mg/L) menunjukkan adanya sifat antioksidan, dan toksisitas (LC50=448.895 ppm) menunjukkan aktivitas antikanker. Penurunan kadar GSH darah dan otak tikus yang diberi ekstrak daun ara (300 mg/kgBB dan 150 mg/kgBB) padaperlakuan hipoksia (3 hari dan 7 hari). Terdapat penurunan pada tekanan parsial oksigen (pO2), tekanan parsial karbondioksida (pCO2), potensial hidrogen (pH), bikarbonat (HCO3), dan saturasi oksigen (SatO2). Terdapat peningkatan pada hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht), dan jumlah sel darah merah (SDM). Pemeriksaan patologi anatomi otak ditemukan adanya sel radang limfosit dan nekrosis sel. Kesimpulan: Ekstrak daun ara memiliki aktivitas antioksidan dan aktivitas antikanker. Terdapat penurunan kadar GSH darah dan otak tikus yang dipengaruhi oleh dosis ekstrak daun ara dan durasi perlakuan hipoksia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Helmi
Uncontrolled Keywords: Hipoksia, Glutation (GSH), Antioksidan, Ficus auriculata L
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: FK Perpus
Date Deposited: 04 May 2021 00:09
Last Modified: 04 May 2021 00:09
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/18508

Actions (login required)

View Item View Item