Tanggung Jawab Perusahaan Penerbangan Terhadap Penumpang Akibat Pembatalan Sepihak Pengangkut Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan (Studi Terhadap Putusan Kasasi Nomor 975/ K/ PDT/ 2019)

Elvinelly, Elvinelly (2020) Tanggung Jawab Perusahaan Penerbangan Terhadap Penumpang Akibat Pembatalan Sepihak Pengangkut Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan (Studi Terhadap Putusan Kasasi Nomor 975/ K/ PDT/ 2019). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
cover.pdf

Download (41kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (113kB)
[img] Text
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf

Download (101kB)
[img] Text
daftar isi.pdf

Download (90kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (88kB)
[img] Text
bab 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (160kB)
[img] Text
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (50kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (117kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Tanggung Jawab Perusahan penerbangan terhadap penumpang akibat pembatalan sepihak pengangkut bedasarkan undang-undang nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan(studi terhadap putusan kakasi nomor 975/K/pdt/2019)”. Dalam penulisan inii menggunakan metode penelitian yang bersifat normaatif. Pesawat udara sebagai entitas bisnis angkutan udara komersial wajib mengangkut orang, dan / atau kargo dan mengirim setelah perjanjian transportasi yang disepakati. Hak dan kewajiban majikan dan perusahaan penerbangan dinyatakan dalam tiket pesawat sebagai salah satu perjanjian. Tiket penumpang dan dokumen kargo sebagaimana harus dibuktikan dalam perjanjian transportasi. Tiket penumpang dan surat pengangkutan barang adalah bukti bahwa perjanjian transportasi telah terjadi antara pengangkut dan penumpang atau pengirim. Jika kesalahan sistem terjadi di pesawat, penumpang masih memiliki hak untuk diterbangkan. Sehingga hubungan antara penumpang dan pengangkut merupakan kesepakatan yang telah mengikat kedua belah pihak. Perjanjian tersebut tidak memiliki larangan dari pejabat publik, sehingga perjanjian tersebut valid, artinya maskapai tidak memiliki hak untuk menolak karena perjanjian tersebut. Jika penumpang atau operator memiliki komunikasi yang baik, pembawa ketika penumpang membeli tiket harus memeriksa nama penumpang sehingga tidak ada kesalahan sistem dan meminta penumpang untuk membawa dokumen pelengkap.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Amad Sudiro S.H., M.H., M.M., M.Kn.
Uncontrolled Keywords: perjanjian, tiket, kesalahan sistem
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 27 Apr 2021 01:01
Last Modified: 27 Apr 2021 01:01
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/22756

Actions (login required)

View Item View Item