REGAN, Louis (2018) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAJA TERHADAP KADAR MDA PADA ORGAN JANTUNG TIKUS YANG DIINDUKSI HIPOKSIA. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
abstrak.pdf Download (409kB) |
|
Text
1.pdf Download (237kB) |
|
Text
2.pdf Restricted to Repository staff only Download (512kB) |
|
Text
3.pdf Restricted to Repository staff only Download (629kB) |
|
Text
4.pdf Restricted to Repository staff only Download (838kB) |
|
Text
5.pdf Restricted to Repository staff only Download (475kB) |
|
Text
6.pdf Download (346kB) |
|
Text
ref.pdf Download (370kB) |
|
Text
lamp.pdf Download (1MB) |
Abstract
Jantung berfungsi dalam sirkulasi dan memastikan darah mensuplai nutrisi dan oksigen ke jaringan secara adekuat. Keadaan yang disebut hipoksia atau menurunnya kadar oksigen, dapat berpengaruh buruk pada jantung. Hipoksia dapat meningkatkan radikal bebas, salah satunya ROS yang menyebabkan stress oksidatif. Akibat dari kerusakan tersebut adalah rusaknya lipid yang memicu peningkatan kadar Malondialdehid. Buah maja (Aegle marmelos) merupakan makanan kaya antioksidan yang dapat meminimalisir terjadinya kerusakan tersebut. Peneliti ingin mengetahui pengaruh hipoksia sistemik kronik terhadap kadar Malondialdehid jantung tikus Sprague dawley setelah diberi ekstrak buah maja. Penelitian ini bersifat eksperimental, yang terdiri dari uji secara invitro : uji fitokimia, uji kapasitas antioksidan (Blois), uji kuantitatif fenolik (Singleton-Rossi) dan flavonoid (Woisky-Salatino), uji toksisitas buah maja (Meyer) dan in-vivo. Pada uji in-vivo, 32 ekor tikus Sprague dawley dibagi 2 kelompok besar yaitu kelompok yang diberi ekstrak buah maja atau uji dan kelompok kontrol atau tidak cekok. Masing-masing kelompok dibagi menjadi 4 kelompok kecil, yaitu tikus perlakuan normoksia, hipoksia 3, 7, dan 14 hari. Pengukuran Kadar MDA (Wills E.D.) dan interpretasi histopatologi jantung dilakukan pada semua kelompok. Pada uji fitokimia buah maja ditemukan hasil positif fenolik, flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Uji kapasitas antioksidan buah maja, didapatkan IC-50 268,35 µg/ml, uji kuantitatif kadar fenolik didapatkan 3314,975 μg/L, flavonoid sebesar 8.926 g/L, uji toksisitas didapatkan LC-50 237,76 µg/mL. Terjadi peningkatan kadar Malondialdehid jantung pada kelompok kontrol maupun cekok seiring lamanya hipoksia, dimana kadar MDA tikus kontrol lebih tinggi dibanding tikus uji. Dengan uji Pearson didapatkan korelasi tidak bermakna antara kadar MDA darah dan jantung baik pada kelompok uji dan kontrol. Menurut hasil penelitian, buah maja memiliki aktivitas antioksidan dan antikanker.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Ferdinal, Frans |
Uncontrolled Keywords: | Buah Maja, Malondialdehid, Hipoksia, Stres oksidatif, Jantung, Sprague dawle |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran |
Depositing User: | FK Perpus |
Date Deposited: | 02 Jul 2021 05:53 |
Last Modified: | 31 Aug 2021 04:07 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/23121 |
Actions (login required)
View Item |