Analisis Yuridis Terhadap Penemuan Hukum (Rechtvinding) Atas Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Beda Agama Di Indonesia (Kajian Putusan Nomor 331K/AG/2018 dan Putusan Nomor 16K/AG/2010)”.

Hariyati, Tetty (2020) Analisis Yuridis Terhadap Penemuan Hukum (Rechtvinding) Atas Wasiat Wajibah Terhadap Ahli Waris Beda Agama Di Indonesia (Kajian Putusan Nomor 331K/AG/2018 dan Putusan Nomor 16K/AG/2010)”. Masters thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (156kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (95kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (88kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (232kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (448kB)

Abstract

Para ulama klasik telah melarang bagi seorang non Muslim untuk mendapatkan warisan dari Muslim atau sebaliknya, begitu juga terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam yang juga melarang adanya waris beda agama, hal itu juga seirama dengan fatwa MUI yang juga mengharamkan adanya waris beda agama, hal ini berlandaskan pada hadits Nabi yang berbunyi tidaklah saling Mewari seorang muslim kepada ahli warisnya yang non-muslim, atau seorang ahli waris non-muslim mewarisi kepada ahli waris muslim. Selain itu para ulama juga menegaskan bahwa wasiat juga tidak didapatkan bagi ahli waris non Muslim yang dianalogikan pada waris beda agama tersebut. Namun di sisi lain muncullah putusan Mahkamah Agung yang sangat berbeda Putusan Nomor 331K/AG/2018 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 16K/AG/2010. Hukum Islam Indonesia, sebagaimana tertuang dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), telah menentukan bahwa perbedaan agama dapat menjadi penghalang untuk bisa saling mewarisi. Seiring dengan perkembangan zaman, ketentuan dalam KHI tersebut dianggap sudah tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini, sehingga diperlukan upaya progresif untuk merespon problematika hukum kewarisan Islam di Indonesia. Kompleksitas dan pluralitas masyarakat Indonesia menuntut yuridis Islam untuk melakukan pembaharuan hukum, sebagaimana yang telah dilakukan hakim Mahkamah Agung dalam menyelesaikan perkara kewarisan beda agama dengan menggunakan fungsi rechtsvinding yang dibenarkan oleh hukum positif dan Kompilasi Hukum Islam, apabila tidak ada hukum yang mengatur. Dalam hal ini permasalahan yang di angkat adalah bagaimana Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Putusan Nomor 331K/AG/2018 dan 16K/AG/2010 Terkait Pembagian Harta Waris Beda Agama Dengan Wasiat Wajibah dan Apakah Penemuan Hukum Hakim Dalam Pembagian Harta Waris Beda Agama Dengan Wasiat Wajibah Sudah Sejalan Dengan Sumber Hukum Islam? Penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif dan data primer serta skunder serta didukung oleh wawancara dalam penelitian ini. Dasar hasil data penelitian ternyata memutus dengan diberikan bagian waris kepada ahli beda agama karena demi keadilan sosial dan kemaslahatan si ahli waris tersebut. (F) Acuan : 60 buku (1989-2018) (G) Pembimbing : Dr. Dwi Andayani, S.H., M.H. (H) Penulis : Tetty Hariyati

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Dwi Andayani, S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: Penemuan Hukum (Rechtvinding), Wasiat Wajibah
Subjects: Tesis
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 27 Apr 2021 06:16
Last Modified: 27 Apr 2021 06:16
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/23265

Actions (login required)

View Item View Item