TANDAJU, Jonathan Charles (2018) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK MAJA (AEGLE MARMELOS) TERHADAP AKTIVITAS SPESIFIK KATALASE (EC 1.11.1.6) DARAH DAN GINJAL TIKUS YANG DIINDUKSI HIPOKSIA SISTEMIK KRONIK. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
cover.pdf Download (27kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (343kB) |
|
Text
ORISINALITAS.pdf Download (162kB) |
|
Text
DAFTAR ISI .pdf Download (107kB) |
|
Text
1.pdf Download (156kB) |
|
Text
2.pdf Restricted to Repository staff only Download (355kB) |
|
Text
3.pdf Restricted to Repository staff only Download (426kB) |
|
Text
4.pdf Restricted to Repository staff only Download (694kB) |
|
Text
5.pdf Restricted to Repository staff only Download (210kB) |
|
Text
6.pdf Download (122kB) |
|
Text
REF.pdf Download (96kB) |
|
Text
LAMP.pdf Download (1MB) |
Abstract
Oksigen adalah molekul ke-2 terbanyak di bumi serta penting untuk fungsi fisiologi, keadaan saat tubuh kekurangan oksigen disebut hipoksia. Hipoksia dapat menyebabkan timbulnya Reactive Oxygen Species (ROS) yang mampu merusak sel ginjal dan menyebabkan glomerulonefritis dll, ROS dapat dinetralkan oleh antioksidan endogen seperti katalase dan antioksidan eksogen seperti yang terdapat dalam buah maja. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah maja terhadap aktivitas spesifik enzim katalase pada darah dan ginjal tikus yang diinduksi hipoksia sistemik kronik. Akan dilakukan uji invitro yaitu uji kualitatif (Dragendorf & meyer, salkowski & Lieberman-burchard), kapasitas total antioksidan (Blois), uji kuantitatif (Singleton & Rossi, Woisky & Salatino) dan uji toksisitas (Meyer). Untuk uji invivo, tikus akan dibagi menjadi 8 kelompok yaitu masing-masing 4 kelompok tikus dicekok buah maja dengan dosis 400mg/kgBB/hari selama 14 hari, dan 4 kelompok tidak dicekok dan dibagi berdasarkan perlakuan normoksia, hipoksia 3, 7, dan 14 hari, kondisi hipoksia yang dimaksud adalah (oksigen 8% dan nitrogen 92%), kemudian pada semua kelompok diperiksa aktivitas spesifik enzim katalase (Mates) dan histopatologi jaringan ginjalnya. Pada uji invitro kualitatif, buah maja positif mengandung senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, dan terpenoid. Kapasitas total antioksidan buah maja 268,3484 g/mL, kadar fenolik 3318,57 μg/mL dan kadar flavonoid 8.912, μg/mL, LC-50 243,316 g/mL, terjadi penurunan aktifitas spesifik katalase pada kelompok tikus hipoksia bila dibandingkan dengan tikus normoksia seiring dengan lama perlakuan hipoksia serta aktivitas spesifik katalase tertinggi ditemukan pada kelompok cekok, dikarenakan mendapat antioksidan tambahan dari luar. Terdapat korelasi bermakna antara aktivitas katalase darah dengan ginjal pada kelompok cekok dan tidak cekok. Buah maja memiliki kandungan antioksidan, bersifat antikanker, serta berpengaruh terhadap aktivitas spesifik enzim katalase darah dan ginjal tikus
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Limanan, David |
Uncontrolled Keywords: | Hipoksia, radikal bebas, antioksidan, katalase, Aegle marmelos |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran |
Depositing User: | FK Perpus |
Date Deposited: | 24 May 2021 07:58 |
Last Modified: | 31 Aug 2021 04:05 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/24531 |
Actions (login required)
View Item |