PERBEDAAN KEMAMPUAN MOTORIK PADA ANAK USIA 3-24 BULAN BERDASARKAN STATUS GIZI DI PUSKESMAS KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN KOTA JAKARTA BARAT

CELINE, CELINE (2019) PERBEDAAN KEMAMPUAN MOTORIK PADA ANAK USIA 3-24 BULAN BERDASARKAN STATUS GIZI DI PUSKESMAS KECAMATAN GROGOL PETAMBURAN KOTA JAKARTA BARAT. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
top.pdf

Download (1MB)
[img] Text
1.pdf

Download (136kB)
[img] Text
2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (764kB)
[img] Text
3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (163kB)
[img] Text
5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (143kB)
[img] Text
6.pdf

Download (121kB)
[img] Text
ref.pdf

Download (139kB)
[img] Text
lamp.pdf

Download (14MB)

Abstract

Kemampuan motorik merupakan kemampuan anak dalam melakukan kegiatan fisik yang terkoordinasi. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak, baik internal maupun eksternal. Salah satu yang mempengaruhi adalah status gizi. Status gizi yang baik mendukung perkembangan anak yang optimal. Status gizi yang kurang baik pada anak di bawah 2 tahun akan menyebabkan perkembangan anak yang kurang optimal, sehingga kualitas hidup anak menurun di kemudian hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemampuan motorik pada anak usia 3-24 bulan berdasarkan status gizi di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Kota Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian observasional dengan studi analitik crosssectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive non-random sampling dengan jumlah sampel 106 anak berusia 3-24 bulan dengan menggunakan pengukuran antropometri, kuesioner dan DDST II. Data antropometri yang telah didapat kemudian digambarkan ke kurva pertumbuhan WHO 2006 dan diinterpretasikan. Analisis uji statistik menggunakan FisherExact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 92,4% responden memiliki kemampuan motorik normal, 5,7% memiliki kemampuan motorik abnormal dan 1,9% responden memiliki kemampuan motorik yang meragukan. Dari status gizi (BB/TB) 74,5% anak memiliki status gizi yang normal. Hasil uji statistik untuk mengetahui perbedaan kemampuan motorik berdasarkan status gizi menunjukkan p-value>0,05 (p=0,811) dan prevalence risk sebesar 0,95. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kemampuan motorik dengan status gizi, kemungkinan ada faktor lain yang mempengaruhi perkembangan motorik anak. Para orang tua yang memiliki anak dengan kemampuan motorik yang kurang diharapkan dapat melakukan stimulasi kemampuan motorik yang lebih berkualitas, baik motorik kasar maupun halus.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pambudi, Wiyarni
Uncontrolled Keywords: kemampuan motorik, status gizi, anak 3-24 bulan
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: FK Perpus
Date Deposited: 19 May 2021 02:43
Last Modified: 19 May 2021 02:43
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/25565

Actions (login required)

View Item View Item