Tanggung Jawab Notaris Terkait Pembatalan Akta Yang Diakibatkan Oleh Kelalaian Dalam Menjalankan Jabatannya (Contoh Kasus Putusan Nomor 73/PDT/2018/PT.DKI)

Hendarsin, William (2020) Tanggung Jawab Notaris Terkait Pembatalan Akta Yang Diakibatkan Oleh Kelalaian Dalam Menjalankan Jabatannya (Contoh Kasus Putusan Nomor 73/PDT/2018/PT.DKI). Masters thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
Halaman Depan_William Hendarsin_217181014.pdf

Download (635kB)
[img] Text
Bab isi-William Hendarsin_217181014.pdf
Restricted to Registered users only

Download (976kB)
[img] Text
Daftar Pustaka_William Hendarsin_217181014.pdf
Restricted to Registered users only

Download (137kB)
[img] Text
Lampiran_William Hendarsin_217181014.pdf
Restricted to Registered users only

Download (742kB)

Abstract

Notaris merupakan pejabat umum yang berwenang membuat akta autentik. Suatu akta autentik memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna karena dalam pembuatannya dilakukan oleh pejabat yang berwenang dan dihadiri oleh para saksi, namun akta autentik yang dibuat oleh seorang Notaris dapat menjadi akta di bawah tangan dalam hal ini kekuatan pembuktiannya tidaklah sempurna jika dalam pembuatan akta autentik tersebut telah terbukti melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Dalam pembuatan akta autentik, seorang Notaris diwajibkan membuat akta tersebut berdasarkan kesepakatan para pihak, namun dalam praktik seringkali Notaris melanggar hal tersebut dan membuatkan akta yang hanya disetujui oleh satu pihak. Seperti kasus dalam Putusan Nomor 73/PDT/2018/PT.DKI, bahwa dalam pembuatan perjanjian pengikatan beli atas tanah dan bangunan yang didasari oleh hutang piutang tentu melanggar peraturan dan menyebabkan kerugian bagi Debitur (Penggugat) yang menggugat kreditur serta Notaris yang membuat perjanjian tersebut. Sehingga Penggugat mengajukan gugatan ke pengadilan agar akta jual beli yang dibuat berdasarkan perja njian pengikatan jual beli tersebut batal demi hukum. Metode penelitian yang diginakan Penulis adalah yuridis normatif. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tanggung jawab seorang Notaris dan PPAT terhadap akta miliknya yang dibatalkan secara hukum oleh Pengadilan dan akibat hukum dari pembatalan akta tersebut bagi para pihak dalam perjanjian. (F) Daftar acuan : 45 (1969-2016) (G) Pembimbing : Dr. Gunawan Djajaputra, S.H., S.S., M.H. (H) Penulis : William Hendarsin, S.H.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Gunawan Djajaputra, S.H., S.S., M.H.
Uncontrolled Keywords: Perjanjian, PPJB, AJB, Pembatalan, Perlindungan Hukum.
Subjects: Tesis
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 30 Apr 2021 01:30
Last Modified: 03 Nov 2023 04:07
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/26113

Actions (login required)

View Item View Item