Sarana pelatihan kerja tunawisma (ARS - 3473)

Nathasia, Vyra (2010) Sarana pelatihan kerja tunawisma (ARS - 3473). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
315070054_Vyra Nathasia_01 Cover.pdf

Download (15kB)
[img] Text
315070054_Vyra Nathasia_02 Lembar Pengesahan.pdf

Download (15kB)
[img] Text
315070054_Vyra Nathasia_03 Lembar Pernyataan.pdf

Download (7kB)
[img] Text
315070054_Vyra Nathasia_04 Kata Pengantar.pdf

Download (11kB)
[img] Text
315070054_Vyra Nathasia_05 Daftar Isi.pdf

Download (10kB)
[img] Text
315070054_Vyra Nathasia_06 Abstrak.pdf

Download (12kB)
[img] Text
315070054_Vyra Nathasia_07 Daftar Pustaka.pdf

Download (12kB)

Abstract

Masalah Sosial Gelandang dan Pengemis (Gepeng) merupakan fenomena sosial yang tidak bisa dihindari keberadaannya dalam kehidupan masyarakat, terutama yang berada di daerah perkotaan (kota-kota besar). Salah satu faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan masalah ini adalah kemiskinan, yang juga diperburuk dengan jumlah transmigran yang terus bertambah, atas dasar keinginan untuk mendapatkan pekerjaan di Jakarta sehingga taraf hidup mereka dapat lebih ditingkatkan. Namun pada kenyataannya, kesempatan mendapatkan pekerjaan di Jakarta tidak semudah yang mereka harapkan, karena persaingan antar usia produktif serta perbedaan latar belakang pendidikan. Kebutuhan pokok pun akan sangat sulit untuk terpenuhi. Salah satunya yang berkaitan erat dengan dunia arsitektur adalah kebutuhan papan. Mereka mencari tempat umum untuk dijadikan tempat bernaung. Beberapa contoh tempat umum yang sering mereka gunakan adalah : kolong fly over, arcade, halte bus, stasiun kereta api, dll. Mereka mengklaim bahwa tempat-tempat tersebut merupakan tempat pribadi mereka yang tidak dapat diganggu oleh pihak lain, sekalipun oleh pemerintah, kecuali dengan cara paksa seperti penggusuran. Dampak dari meningkatnya jumlah para Gelandangan dan Pengemis adalah munculnya ketidakteraturan sosial (Social disorder) yang ditandai dengan kesemrawutan, ketidaknyamanan, ketidaktertiban, serta mengganggu keindahan kota. Arsitektur pun dapat turut berperan untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan tempat untuk menampung para tunawisma, serta memberikan mereka pelatihan tertentu sehingga tidak hanya semata-mata memberikan mereka tumpangan gratis, tetapi juga memberikan mereka keahlian untuk dapat hidup mandiri setelah mereka selesai direhabilitasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur
Depositing User: TDI Family perpus
Date Deposited: 30 Apr 2021 07:48
Last Modified: 23 Jun 2021 08:23
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/26325

Actions (login required)

View Item View Item