BENETTAN, Renny (2016) PENGARUH HIPEROKSIA TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) DARAH DAN TIKUS SPRAGUE DAWLEY. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
ABSTRAK.pdf Download (489kB) |
Abstract
Pendahuluan: Terapi oksigen kadar tinggi dapat mencetuskan terjadinya hiperoksia. Hiperoksia menginduksi peningkatan produksi Reactive Oxygen Spesies (ROS), yang dapat mengakibatkan kerusakan pada lipid melalui proses peroksidasi lipid dan menghasilkan malondialdehid (MDA). Interaksi ROS dengan sel jantung berdampak pada terjadinya remodeling, dan mengarah pada gagal jantung. Metode: Tikus dibagi menjadi 5 kelompok (n=6/kelompok). Kelompok kontrol dipaparkan terhadap normoksia (21% O2), sementara masing-masing kelompok uji dipaparkan terhadap hiperoksia (75% O2) selama 1 hari, 3 hari, 7 hari, dan 14 hari. Sampel darah dan jantung digunakan untuk mengukur kadar MDA dengan menggunakan metode Wills, analisa gas darah dan hematologi serta pemeriksaan histopatologi. Hasil: Kadar MDA darah dan jantung meningkat bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol (p<0,05) dan memiliki korelasi kuat (Pearson, p = 0,0219, r = 0,9302). Berdasarkan analisa gas darah dan hematologi, pO2, pCO2, dan HCO3 meningkat, sementara saturasi O2 dan semua parameter hematologi menurun. Ditemukan perubahan pada histopatologi jantung. Kesimpulan: Hiperoksia menyebabkan peningkatan kadar MDA darah dan jantung, serta asidosis respiratorik terkompensasi sebagian. Perubahan histopatologi menandakan terjadinya remodeling jantung.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Ferdinal, Frans |
Uncontrolled Keywords: | hiperoksia, malondialdehid (MDA), reactive oxygen species (ROS), darah, jantung |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran |
Depositing User: | FK Perpus |
Date Deposited: | 26 Oct 2021 02:21 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 02:21 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/27504 |
Actions (login required)
View Item |