PENERIMAAN DAN STRES ORANG TUA DALAM PENGASUHAN ANAK DENGAN GANGGUAN PERKEMBANGAN

Setiawan, Adib (2010) PENERIMAAN DAN STRES ORANG TUA DALAM PENGASUHAN ANAK DENGAN GANGGUAN PERKEMBANGAN. Masters thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
4_Tesis adib_Abstrak_dll.pdf

Download (731kB)

Abstract

Orang tua yang memiliki anak dengan gangguan perkembangan akan mengalami reaksi emosi dan perubahan perilaku. Orang tua merasa kaget, shock, dan tidak mempercayai adanya gangguan yang dialami anaknya. Orang tua yang memiliki anak dengan gangguan perkembangan mengalami 3 tahap kondisi psikologis yaitu mengalami penolakan (confronting), penyesuaian (adjusting), dan penerimaan (acceptance) (Anderegg, Vergason, and Smith, 1992 dalam Heward, 2009). Reaksi emosi yang muncul membuat orang tua mudah mengalami stres dalam pengasuhan anak dengan gangguan perkembangan. Stres orang tua dalam pengasuhan (Parenting stress) didefinisikan sebagai stres yang diasosiasikan dengan aspek-aspek yang berbeda dalam pengasuhan dan hasil dari kesenjangan antara tuntutan situasi dengan sumber-sumber individu dalam kondisi pengasuhan (Abidin, 1995; Ostberg, 1999 dalam Au, Chan, Cheung, Yuen, & Lee, 2008). Stres orang tua dalam mengasuh anak dapat disebabkan karena kurangnya penerimaan kondisi anak atau terjadi penolakan terhadap anak. Stres yang besar memungkinkan adanya penolakan kondisi anak dan orang tua perlu menyesuaikan diri terhadap kondisi anak sehingga terjadi penerimaan orang tua terhadap anaknya yang mengalami gangguan perkembangan. Dua studi berkesinambungan dilaksanakan. Dalam studi pertama, subyek penelitian ini terdiri dari 79 orang tua yang memiliki anak dengan gangguan perkembangan yang diambil dari sembilan klinik dan sekolah di wilayah kota Depok. Melalui kuesioner yang dibuat untuk penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan negaif yang erat antara penerimaan dan stres orang tua dalam pengasuhan anak dengan gangguan perkembangan. Selain itu juga didapatkan hasil penelitian bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat penerimaan dan stres orang tua dalam pengasuhan berdasarkan tingkat ekonomi. Dalam studi kedua, intervensi berupa konseling kelompok selama 10 sesi (1.000 menit) terhadap tiga subyek terbukti dua subyek mengalami peningkatan dalam penerimaan orang tua dan mengalami penurunan tingkat stres orang tua dalam pengasuhan. Subyek kesatu dan kedua mengalami peningkatan sebesar satu sampai dua kategori. Subyek 1 sebelum intervensi memiliki tingkat penerimaan dalam kategori menolak dan setelah intervensi dalam kategori penyesuaian sedang. Subyek 2 tingkat penerimaan sebelum intervensi dalam kategori menolak dan setelah intervensi dalam kategori penyesuaian rendah. Begitu juga dalam hal tingkat stres orang tua dalam pengasuhan, subyek 1 dan 2 sebelum intervensi berada dalam kategori stres sangat tinggi dan setelah intervensi mengalami penurunan yaitu subyek 1 berada dalam kategori stres tinggi sementara itu subyek 2 berada dalam kategori stres sedang. Namun subyek 3 tidak menunjukkan perbedaan dalam tingkat penerimaan dan stres orang tua dalam pengasuhan baik sebelum dan sesudah intervensi yaitu penerimaan subyek 3 berada dalam kategori penyesuaian rendah dan stres dalam pengasuhan berada dalam kategori tinggi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Sri Tiatri, M.Si., Psi. Riana Sahrani, M.Si., Psi.
Uncontrolled Keywords: Penerimaan, Stres, Pengasuhan, Gangguan Perkembangan
Subjects: Tesis
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Psikologi
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Admin Fakultas Psikologi
Date Deposited: 10 May 2021 04:46
Last Modified: 10 May 2021 04:47
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/28774

Actions (login required)

View Item View Item