Pengaruh budaya Keraton Yogyakarta Terhadap Tata Ruang Kota

Wipranata, Aurelia (2020) Pengaruh budaya Keraton Yogyakarta Terhadap Tata Ruang Kota. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
345160003_Aurelia Wipranata_01_Cover.pdf

Download (79kB)
[img] Text
345160003_Aurelia Wipranata_02_Lembar Pengesahan.pdf

Download (3kB)
[img] Text
345160003_Aurelia Wipranata_03_Kata Pengantar.pdf

Download (104kB)
[img] Text
345160003_Aurelia Wipranata_04_Lembar Persembahan.pdf

Download (165kB)
[img] Text
345160003_Aurelia Wipranata_05-06_Abstrak.pdf

Download (45kB)
[img] Text
345160003_Aurelia Wipranata_07_Lembar Pernyataan.pdf

Download (40kB)
[img] Text
345160003_Aurelia Wipranata_08-17_Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel, Daftar Lampiran, Daftar Istilah.pdf

Download (151kB)

Abstract

Kota Yogyakarta adalah kota budaya di pulau Jawa yang masih memiliki karakter kerajaan Mataram Islam, dengan adanya kerajaan ini kemudian terbentuklah sebuah kota dengan pengaruh budayanya kemudian kota Yogyakarta. Salah satu wujud dari kebudayaan yang dimiliki kota Yogyakarta adalah sejarah mengenai Sumbu Filosofis yaitu 3 (tiga) monument penting yang terdapat pada jalan utama kota Yogyakarta. Sumbu ini menggambarkan perjalanan hidup seseorang yang pada akhirnya akan berpulang kepada Sang Pencipta. Selain itu, rasa hormat masyarakat Kota Yogyakarta terhadap Sultan diwujudkan dengan ketaatan warganya untuk tidak membangun bangunan lebih tinggi dari Sitihinggil, hal ini menandakan bahwa Sultan merupakan pemimpin atau raja dari masyarakat Kota Yogyakarta. Kemudian peraturan ini diwujudkan menjadi regulasi yang saat ini membagi kawasan Sumbu Filosofis menjadi 2 (dua) bagian yakni Kawasan Strategis Keraton dan Kawasan Strategis Sumbu Filosofis. Hasil dari penelitian ini berupa korelasi antara budaya yang sudah lama ada di Kota Yogyakarta dengan tata ruangnya saat ini, tujuannya adalah mencari keistimewaan dari elemen utama pada sepanjang jalan Sumbu Filosofis Kota Yogyakarta, mengetahui lebih lanjut besarnya pengaruh kekuasaan Sultan dan budayanya yang tercermin baik dari perilaku masyarakatnya terutama pada tata ruangnya. Serta elemen yang masih dibutuhkan oleh masyarakat Kota Yogyakarta dalam hal keruangan dan kebutuhan dalam upacara besar seperti halnya Grebeg Maulud yang memiliki serangkaian tata upacara yang memerlukan ruang publik dan melibatkan masyarakatnya untuk turut berpartisipasi dalam upacara adat tersebut, juga menjadi objek pariwisata bagi turis dalam menyaksikan serangkaian upacara adat ini. Sehingga dapat disimpulkan dengan adanya Sumbu Filosofis ini maka perekonomian dan pariwisata Kota Yogyakarta menjadi lebih hidup karena turis yang datang diberikan pengetahuan seputar sejarah Sumbu Filosofis. Keisimewaan dari elemen utama pada Kota Yogyakarta adalah ruang bagi masyarakat saat berlangsungnya upacara adat Grebeg Maulud, fleksibilitas fungsi dari jalan utama yang digunakan sebagai rute upacara adat ini.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Depositing User: TDI Family perpus
Date Deposited: 31 May 2021 09:42
Last Modified: 31 May 2021 09:42
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/30281

Actions (login required)

View Item View Item