ADYTIA, HANA (2019) HUBUNGAN PERSALINAN SEKSIO SESAREA DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA NEONATUS DI RUMAH SAKIT SUMBER WARAS PADA TAHUN 2017-2018. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
top.pdf Download (107kB) |
|
Text
1.pdf Download (16kB) |
|
Text
2.pdf Restricted to Repository staff only Download (822kB) |
|
Text
3.pdf Restricted to Repository staff only Download (203kB) |
|
Text
4.pdf Restricted to Repository staff only Download (136kB) |
|
Text
5.pdf Restricted to Repository staff only Download (135kB) |
|
Text
6.pdf Download (7kB) |
|
Text
ref.pdf Download (391kB) |
|
Text
lamp.pdf Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang: Hiperbilirubinemia neonatus merupakan masalah klinis umum yang dihadapi selama periode neonatal. Persalinan seksio sesarea adalah salah satu faktor maternal untuk terbentuknya hiperbilirubinemia. Kejadian hiperbilirubinemia yang diprediksi sebelum melahirkan dapat mencegah komplikasi dan untuk mengenali dengan cepat ikterus pada bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persalinan seksio sesarea dengan hiperbilirubinemia neonatus. Metode Penelitian: Penelitian cohort retrospective ini dilakukan pada tahun 2019 di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. Semua neonatus dengan hiperbilirubinemia beserta ibunya, yang memenuhi kriteria inklusi, diambil datanya menggunakan rekam medik. Pengambilan sampel menggunakan teknik nonrandom consecutive sampling. Untuk analisis data, uji statistik Mann-Whitney dilakukan menggunakan program statistik. Hasil: Pada penelitian didapatkan sebanyak 124 neonatus penderita hiperbilirubinemia, dimana 50,8% diantaranya adalah laki-laki. Sebanyak 74,2% neonatus dilahirkan secara seksio sesarea dan 25,8% secara spontan. Rata-rata pemeriksaan bilirubin dilakukan pada usia lima atau enam hari. Tingkat rata-rata kadar bilirubin total yang didapatkan adalah 14,62±4 mg/dL, dengan rata-rata kadar bilirubin direk adalah 0,64±0,4 mg/dL dan rata-rata kadar bilirubin indirek adalah 13,97±4 mg/dL. Sebanyak 25% bayi memiliki kadar bilirubin total antara 5-12 mg/dL, 70,2% antara 12-20 mg/dL dan 4.8% bayi memiliki kadar bilirubin diatas 20 mg/dL. Tingkat rata-rata kadar bilirubin total pada kelompok seksio searea dan spontan masing-masing adalah 14,39 mg/dL dan 15,3 mg/dL (p value = 0,239). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara persalinan seksio sesarea dengan hiperbilirubinemia neonatus.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Herwanto |
Uncontrolled Keywords: | cesarean section, bilirubin, hyperbilirubinemia, neonates, seksio sesarea, bilirubin, hiperbilirubinemia, neonatus |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Kedokteran |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Kedokteran |
Depositing User: | FK Perpus |
Date Deposited: | 27 Jul 2021 03:20 |
Last Modified: | 27 Jul 2021 03:20 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/31879 |
Actions (login required)
View Item |