Studi Perbandingan Mengenai Perhitungan Besaran Regangan Di Lapisan Subgrade Akibat Beban Roda Kendaraan Untuk Jalan Raya Kelas I

Lijuwardi, Leonardo (2020) Studi Perbandingan Mengenai Perhitungan Besaran Regangan Di Lapisan Subgrade Akibat Beban Roda Kendaraan Untuk Jalan Raya Kelas I. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
325160095_Leonardo Lijuwardi_06 Lembar Pernyataan.pdf

Download (205kB)
[img] Text
325160095_Leonardo Lijuwardi_05 Abstrak.pdf

Download (204kB)
[img] Text
325160095_Leonardo Lijuwardi_04 Kata Pengantar.pdf

Download (325kB)
[img] Text
325160095_Leonardo Lijuwardi_01 Cover.pdf

Download (211kB)
[img] Text
325160095_Leonardo Lijuwardi_02 Lembar Persetujuan.pdf

Download (219kB)
[img] Text
325160095_Leonardo Lijuwardi_07 Daftar Isi.pdf

Download (565kB)
[img] Text
325160095_Leonardo Lijuwardi_03 Lembar Pengesahan.pdf

Download (205kB)

Abstract

Teori sistem lapis banyak merupakan salah satu konsep yang digunakan untuk memghitung besaran regangan dan tegangan yang terjadi pada sistem perkerasan jalan raya akibat beban kendaraan. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai besaran regangan yang terjadi pada jalan raya di Indonesia pada lapisan tanah dasar khususnya di posisi permukaan tanah dasar. Adapun jenis teori sistem lapis banyak yang digunakan untuk menghitung besaran regangan tersebut antara lain teori one-layer systems, two-layers systems dan three-layers systems dengan data yang dianalisis berupa tebal perkerasan dan jenis material perkerasan jalan. Berdasarkan penelitian ini, adapun nilai dari regangan yang diperoleh dengan teori one-layer system di beberapa data jalan yang ditinjau, antara lain yaitu 533.8658; 361.3456; 1577.987601; 618.012 dan 140.3075 mikrostrain. Adapun hasil perhitungan dengan two-layers system diperoleh hasil yaitu 1116.2920; 544.322; 1448.0839; 734.1844 dan 738.7226 mikrostrain. Untuk penelitian dengan three layers system diperoleh hasil antara lain 72.2028; 70.8037; 192.9638; 123.1150 dan 391.8845636 mikrostrain. Hasil dengan perhitungan one-layer system sangat besar dikarenakan nilai modulus lapisan dari subgrade diabaikan dan hanya meninjau tebal perkerasan. Adapun untuk perhitungan dengan teori two-layers system, hasil yang diperoleh jauh lebih besar daripada one-layer system, yang disebabkan keterbatasan dari grafik untuk mencari nilai perbandingan antara ketebalan dan luas kontak yang besar. Perhitungan dengan teori three-layers system merupakan teori yang disarankan untuk menghitung regangan dikarenakan nilainya jauh lebih kecil dibandingkan dengan teori one-layer system dan two-layer systems. Hal ini dikarenakan teori ini membagi lapisan perkerasan yang dihitung menjadi tiga buah lapisan, yang sesuai dengan sistem perkerasan lentur yang membagi lapisan perkerasan menjadi tiga buah lapisan, sehingga perhitungan ini merupakan perhitungan yang paling ideal karena mendekati kondisi aslinya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: TDI Family perpus
Date Deposited: 26 Jul 2021 22:45
Last Modified: 26 Jul 2021 22:57
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/31976

Actions (login required)

View Item View Item