Akbar, Muhammad (2021) Penerapan Indirect Evidence Dalam Penanganan Kasus Kartel Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Skripsi thesis, Universitas Terumanagara.
![]() |
Text
Cover.pdf Download (96kB) |
![]() |
Text
SURAT TANDA PENGESAHAN SKRIPSI.pdf Download (131kB) |
![]() |
Text
LEMBAR PERSETUJUAN YANG DINTANDATANGANI.pdf Download (146kB) |
![]() |
Text
Kata Pengantar.pdf Download (170kB) |
![]() |
Text
Abtrak.pdf Download (94kB) |
![]() |
Text
Daftar Isi.pdf Download (98kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (306kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (339kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (176kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (235kB) |
![]() |
Text
Surat Keabsahan Dan Keaslian Penulisan Skripsi.pdf Download (112kB) |
Abstract
Peraturan persaingan usaha di atur dalam undang-undang nomor 5 tahun 1999. Kartel merupakan salah satu perjanjian yang dilarang yang terkandung dalam pasal 11 undang-undang nomor 5 tahun 1999. Untuk membuktikan terjadinya pelanggaran persaingan usaha dalam perkara kartel, maka Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memerlukan bukti tidak langsung untuk membuktikan adanya perjanjian kartel di antara pelaku usaha. Memiliki dua macam tipe bukti tidak langsung, yaitu meliputi bukti komunikasi dan bukti ekonomi. Pembuktian menggunakan bukti tidak langsung dalam hukum penegakan undang-undang nomor 5 tahun 1999 sangat diperlukan mengingat bahwa sangat sulit membuktikan praktik kartel. Hal itu di karenakan pelaku usaha melakukannya dengan secara diam-diam dan tertutup. Namun demikian keberadaan bukti tidak langsung masih menjadi perdebatan dan dianggap tidak memiliki kepastian hukum karena bukti tidak langsung tidak secara eksplisit disebutkan di dalam undang-undang nomor 5 tahun 1999 tetapi keberadaan bukti tidak langsung dikenal secara luas pada penegakan hukum persaingan usaha di berbagai negara. Hal tersebut kemudian yang mendorong penulis untuk mengangkat permasalahan mengenai kepastian penerapan indirect evidence dan terkait kedudukan indirect evidence pada pelanggaran persaingan usaha khususnya kartel.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Dr. S. Atalim, S.H., M.H. |
Uncontrolled Keywords: | Persaingan Usaha, Kartel, Indirect Evidence |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | FH Perpus |
Date Deposited: | 25 Aug 2021 03:23 |
Last Modified: | 25 Aug 2021 03:23 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/32305 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |