Lempoy, Dennis Nathanael (2021) Analisis Pengembalian Aset Terpidana Tindak Pidana Narkotika Pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 250k/Pid.Sus/2018 Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
Cover.pdf Download (20kB) |
|
Text
Tanda Persetujuan Skripsi.PDF Download (176kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan Skripsi.PDF Download (204kB) |
|
Text
Kata pengantar.pdf Download (151kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (12kB) |
|
Text
Abstrak.pdf Download (78kB) |
|
Text
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (123kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (114kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (9kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
Surat Pernyataan Keaslian dan Keabsahan Skripsi.PDF Download (318kB) |
Abstract
Bandar narkoba Murtala Ilyas melakukan tindak pidana pencucian uang dari hasil transaksi narkotika. Namun dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor 250K/Pid.Sus/2018 hakim Mahkamah Agung memvonis Terdakwa dengan pidana penjaran 8 tahun dan denda Rp. 5.000.000.000,- dan hakim mengembalikan Aset Senilai Rp. 142.131.500.000 ke Terdakwa. Permasalahan yang dihadapi dalam penulisan skripsi ini adalah apakah pengembalian aset terpidana tindak pidana narkotika pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 250K/Pid.Sus/2018 sesuai dengan Undang- Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan kasus narkotika utamanya terkait perampasan aset dalam praktik peradilan, maka terdapat inkosistensi antara putusan hakim, baik di tingkat pertama yaitu Putusan Pengadilan Negeri Bireuen Nomor 43/Pid.Sus/2017/PN.Bir yang menjatuhkan putusan seluruh aset dirampas seluruhnya senilai Rp 144 milyar, sementara dalam putusan Pengadilan Tinggi Banda Aceh Nomor 146/PID/2017/PT BNA dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 250K/Pid.Sus/2018 justru sebaliknya yaitu dikembalikan ke terdakwa. Hal tersebut menunjukkan terdapat ketidakpastian hukum dan keadilan dalam instrumen pengembalian aset terpidana narkotika. Seharusnya terdakwa Murtala Ilyas bin Ilyas dihukum seberat-beratnya, baik itu pidana penjara maupun dimiskinkan harta kekayaannya sehingga hal tersebut sinkron atau selaras dengan semangat BNN dalam penegakan hukum di bidang narkotika dan tak terkalah penting adalah mampu memberikan efek jera kepada terdakwa dan pelaku-pelaku lainnya dalam hubungannya dengan kejahatan narkotika. Khusus pada tindak pidana pencucian uang seharusnya dilakukan pembuktian terbalik, mengingat tindak pidana pencucian uang merupakan kejahatan extraordinary crime (kejahatan luar biasa) dan transnational organize crime (kejahatan lintas negara) yang sangat merugikan negara.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Dr. Firman Wijaya, S.H., M.H |
Uncontrolled Keywords: | Pengembalian Aset Terpidana, Narkotika |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | FH Perpus |
Date Deposited: | 13 Oct 2021 22:59 |
Last Modified: | 13 Oct 2021 22:59 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/32725 |
Actions (login required)
View Item |