Analisis Pengaturan Tentang Tindak Pidana ?Marital Rape ?Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. / Oleh Austina Elizabeth

Elizabeth, Austina (2015) Analisis Pengaturan Tentang Tindak Pidana ?Marital Rape ?Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. / Oleh Austina Elizabeth. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANEGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK (A)Nama : Austina Elizabeth (205100202). (B) JudulSkripsi: Analisis Pengaturan Tentang TindakPidana?Marital Rape? Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. (C)Halaman : viii + 75+lampiran + 2015.(D)Kata Kunci: Marital Rape,Perkawinan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga. (E)si: Marital rape merupakan tindak kekerasan atau pemaksaan yang dilakukan oleh suami terhadap istri untuk melakukan aktivitas seksual tanpa mempertimbangkan kondisi istri.Di Indonesia masalah marital rapedi anggap tidak lazim karena perspektif masyarakat bahwam enuruti keinginan suami, sudah menjadi kewajiban bagi istri. Perspektif tersebut dan budaya patriarki dalam masyarakat menjadi faktor yang mempengaruhi sulitnya penanganan kasus marital rape sehingga korban marital rape kesulitan dalam mendapatkan keadilan. Dalam menganalisa masalah ini, peneliti menggunakan metode penelitian hukum normatif. Hasil dari penelitian memperlihatkan bahwa aturan dalam perundang-undangan positif yang berlaku di Indonesia yang dapat digunakan untuk menindaklanjuti kasus marital rape adalah Pasal 8 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Unsur-unsur yang terkandung dalam Pasal tersebut yaitu adanya pemaksaa nhubunga nseksual dan dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah tangga. Dampak pada korban marital rape merupakan dampak fisik dan psikis. Faktor penyebab terjadinya marital rape bermacam, namun yang paling utama adalah faktor gender.Faktor gender tersebut didukung dengan budaya patriarki yang kental di Indonesia dan adanya posisi subordinat dalam sebuahrumahtangga. AdanyaPasal yang mengatur marital rape kemudian tidak berarti penanganannya berjalan dengan mudah. Masalahnya ada pada implementasinya, yaitu kemauan korban untuk melaporkan kejadian marital rape yang dialaminya, upaya aparat penegak hukum menggunakan hukum tersebut, dan kesediaan masyarakat untuk mendukung korban untuk berani mengadukan kasus marital rape sehingga penanganannya dapat berlangsung dengan baik. (F)Acuan: 16 (1984-2014). (G) Pembimbing Hj. Mulati, S.H., M.H. (H) Peneliti Austina Elizabeth

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 06 Jul 2018 04:20
Last Modified: 06 Jul 2018 04:20
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/3373

Actions (login required)

View Item View Item