PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA MURID BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMK PATMOS

MARGARETTA, CRISTINA (2016) PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PADA MURID BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMK PATMOS. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

Full text not available from this repository.

Abstract

Saat ini teknologi komunikasi menjadi alat yang sangat diperlukan oleh setiap guru dalam proses belajar mengajar, khususnya multimedia komputer. Penelitian ini menyelidiki pemanfaatan teknologi komunikasi dalam proses mengajar yang dilakukan guru di sekolah menegah kejuruan (SMK) Patmos, Jakarta Barat. Tujuan penelitian yang sesuai dengan perumusan masalah yang ada, yaitu menganalisis pemanfaatan teknologi komunikasi dalam proses belajar mengajar pada murid berkebutuhan khusus di SMK Patmos, Jakarta Barat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dalam perspektif tentang teknologi yang dipakai dalam proses belajar mengajar di kelas XI. Teknologi komunikasi juga merupakan alat yang menambah kemampuan orang berkomunikasi. Karena teknologi komunikasi merupakan alat bantu dalam penyampaian suatu informasi yang akan di sampaikan. Teknologi dapat membantu agar informasi yang diberikan dapat tersampaikan dan cepat dimengerti. Seperti yang sudah bisa terlihat di sekolah-sekolah saat ini. Teknologi sudah menjadi alat bantu untuk mengajar. Penulis menggunakan teori komunikasi model David K. Berlo. Model komunikasi Berlo dikenal dengan model SMCR kepanjangan dari source (sumber), Message (pesan), channel (saluran), dan receiver (penerima). Selain itu, Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk di sini adalah tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, ganguan perilaku, anak berbakat, dan anak dengan ganguan kesehatan. Istilah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ini adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karakteristik dan hambatan yang dimiliki ABK memerlukan bentuk pelayanan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka. Studi ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, wawancara terbuka, dan dokumentasi. dalam teori Berlo bahwa Source (sumber) berasal dari guru sekolah menengah kejuruan Patmos yang menyampaikan Message (pesan) berupa proses belajar mengajar dari para guru, yang dikomunikasi melalui Channel (saluran) yaitu pemanfaatan teknologi komunikasi yang ditujukan kepada Receiver (penerima) yaitu para murid berkebutuhan khusus. Di sekolah SMK Patmos, dalam proses belajar mengajar memanfaatkan multimedia presentasi sebagai media dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, pemanfaatan teknologi komunikasi sebagai media dalam proses penyampaian materi. Tidak hanya materi yang berhubungan dengan komputer tetapi mata pelajaran lain seperti agama, kewirausahaan, ips, dan ipa para guru turut menggunakan power point dalam menjelaskan materi. Dalam konteks murid berkubutuhan khusus alat bantu dalam berkomunikasi berupa pemanfaatan teknologi dapat sangat membantu. Dengan power point yang di tampilan dalam berbagai warna, gambar pendukung dan kata-kata yang mudah dimengerti sangat membantu para siswa berkebutuhan khusus tersebut memperhatikan dan mengerti tentang materi yang dibahas. Beberapa masalah terungkap disebabkan hal-hal teknis (listrik, dan fasilitas) atau yang berhubungan dengan keterampilan seperti pelatihan pemanfaatan yang efektif. Kata Kunci: Teknologi Komunikasi, Komunikasi, Anak berkebutuhan Khusus

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Ilmu Komunikasi
Divisions: Fakultas Ilmu Komunikasi > Ilmu Komunikasi
Depositing User: FIKOM Perpus
Date Deposited: 15 Feb 2022 03:20
Last Modified: 15 Feb 2022 05:06
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/33949

Actions (login required)

View Item View Item