Implikasi Keterbukaan Informasi Menurut Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

Johan, Suwinto (2021) Implikasi Keterbukaan Informasi Menurut Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Masters thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (23kB)
[img] Text
2. LEMBAR PERSETUJUAN TESIS.pdf

Download (88kB)
[img] Text
3. LEMBAR PENGESAHAN TESIS.pdf

Download (190kB)
[img] Text
5. KATA PENGANTAR.pdf

Download (136kB)
[img] Text
6. DAFTAR ISI.pdf

Download (93kB)
[img] Text
7. ABSTRAK.pdf

Download (92kB)
[img] Text
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (243kB)

Abstract

Sebuah pasar modal pada sebuah negara dapat digolongkan sebagai pasar modal yang efisien jika semua informasi tersedia mengenai efek atau saham di pasar modal tersebut terbuka untuk semua pelaku pasar modal. Undang Undang No. 8 Tahun 1995 mewajibkan keterbukaan informasi material kepada semua pihak dalam masa paling lama dua hari kerja setelah timbulnya informasi penting atau material memiliki pengaruh signifikan pada kinerja perusahaan. Informasi symmetric merupakan sebuah keadaan yang penting pada sebuah pasar modal. Informasi symmetric akan membuat sebuah pasar modal efisien. Insider trading merupakan salah satu hal yang membuat timbulnya asymmetric information. Peraturan perundang-undangan pada pasar modal menentukan kriteria insider trading. Insider trading merupakan orang-orang yang memiliki informasi non-publik mengenai perusahaan dan telah memperoleh keuntungan atas informasi non-publik tersebut. Perkembangan teknologi yang pesat dan masif telah melanda kehidupan manusia. Perkembangan teknologi telah memiliki implikasi pada transaksi keuangan. Transaksi keuangan di bidang pasar modal telah mempergunakan aplikasi digital. Perkembangan teknologi juga membuat transaksi saham melampaui batas-batas negara. Perkembangan teknologi juga menimbulkan efek atau saham samping. Salah satu efek atau saham samping adalah terjadinya asymmetric dan insider information. Banyak pihak mempergunakan insider information untuk memperoleh keuntungan secara keuangan dengan insider trading. Penelitian ini mempergunakan metode yuridis normatif dan pendekatan perbandingan hukum. Penelitian ini memiliki tujuan meneliti keterkaitan antara kewajiban melaporkan informasi penting atau material dengan terwujudnya pasar modal yang berbentuk efisien sesuai dengan teori Efficient Market Hypothesis, menentukan kriteria insider trading berdasarkan Undang Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, mengusulkan amandemen UU Pasar Modal tahun 1995 mengenai pendekatan kriteria penentuan insider trading. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Undang Undang Pasar Modal perlu menyesuaikan terhadap perkembangan teknologi pada era digital agar menciptakan pasar modal yang efisien.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Ariawan Gunadi, S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: Efficient Market Hypothesis; Insider Trading, Keterbukaan Informasi; Undang Undang Pasar Modal
Subjects: Tesis
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 21 Feb 2022 07:35
Last Modified: 21 Feb 2022 07:35
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/34037

Actions (login required)

View Item View Item