Analisis Gugat Cerai Terhadap Suami Yang Mengalami Kelainan Homoseksualitas Ditinjau dari Perspektif Hukum Islam (Studi Putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor: 795/Pdt.G/2020/Pa.Tng)

Nisa, Choirun (2022) Analisis Gugat Cerai Terhadap Suami Yang Mengalami Kelainan Homoseksualitas Ditinjau dari Perspektif Hukum Islam (Studi Putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor: 795/Pdt.G/2020/Pa.Tng). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
Cover - Abstrak_Choirun Nisa_205180206 SKRIPSI 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (654kB)
[img] Text
BAB 1-5 Daftar Pustaka_Choirun Nisa_205180206 SKRIPSI 2022.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Lampiran_Choirun Nisa_205180206 SKRIPSI 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Homoseksual merupakan hubungan seksual yang dilakukan sesama jenis, dan hubungan ini secara hukum diharamkan dalam islam. Pernikahan yang telah dilakukan akan melahirkan aspek keperdataan, yaitu hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh suami atau istri. Apabila hak dan kewajiban tidak dilakukan dalam pernikahan maka akan menimbulkan kemungkinan perceraian. Untuk itu di dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam diterapkan prinsip yang mempersulit dilakukannya perceraian. Selain itu menurut Pasal 39 ayat 2 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami istri tersebut tidak akan dapat rukun sebagai suami istri. Terdapat perkara perceraian yang disebabkan suami mengalami kelainan seksual, khususnya homoseksual, yaitu perkara dalam Putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor 795/Pdt./G/2020/Pa.Tng. Padahal jika dilihat dalam perundang-undangan tidak atau belum ada peraturan yang membahas mengenai homoseksualitas sebagai alasan perceraian. Dalam skripsi ini dibahas bagaimana pertimbangan hakim dalam memutus perkara perceraian yang dikaji dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap kelainan seksual sebagai alasan perceraian. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa hakim dalam memutus perkara perceraian yang dikaji bukan berdasarkan pada kelainan seksual yang dialami oleh sang suami, namun hakim dalam pertimbangannya melihat fakta hukum lain dan memutus perkara perceraian tersebut berdasarkan terjadinya pertengkaran dan perselihan serta tidak ditunaikannya hak dan kewajiban suami-istri sebagaimana mestinya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Benny Djaja, S.H., S.E., M.M., Sp.N., M.R.E.,M.Hum., M.Kn.
Uncontrolled Keywords: Perceraian, Homoseksual, Hukum Islam
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 28 Mar 2022 06:59
Last Modified: 28 Mar 2022 06:59
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/34614

Actions (login required)

View Item View Item