Velisia, Michelle (2021) Keabsahan Peralihan Hak Atas Tanah Melalui Jual Beli Di Bawah Tangan Menurut Hukum Pertanahan (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor: 376/PDT.G/2017/PN.TNG. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
Cover-Abstrak_Daftar Pustaka_Michelle Velisia_205160117.pdf Download (371kB) |
|
Text
BAB I-V_Daftar Pustaka_Michelle Velisia_205160117.pdf Restricted to Registered users only Download (788kB) |
|
Text
Lampiran_Michelle Velisia_205160117.pdf Restricted to Registered users only Download (42MB) |
Abstract
Tanah merupakan salah satu sumber kebutuhan hidup bagi manusia yang sangat mendasar dan keterbatasan tanah dengan kebutuhan manusia dapat mengakibatkan timbulnya masalah dikarenakan akan mendorong jual beli tanah dan proses peralihan tanah. Perjanjian pengikatan jual beli merupakan hukum yang lahir akibat kebutuhan masyarakat. Penelitian ini dilakukan karena terdapat satu putusan yang berisi suatu kejadian yaitu telah terjadi jual beli tanah pada tahun 1999 akan tetapi menggunakan bukti kwitansi, pembeli belum melalukkan balik nama atas sertifikat tersebut dan penjual tidak ditemukan keberadaannya sebelum dilakukannya pengesahan jual beli sehingga pembeli mengajukan gugatan ke pengadilan dan permohonann pembeli/penggugat dikabulkan karena penjual/tergugat tidak datang saat persidangan dan tidak mengirimkan wali untuk datang ke persidangan. Bagaimana keabsahan dari jual beli yang dilakukan hanya menggunakan bukti kwitansi tanpa adanya akta otentik? Penulis meneliti masalah tersebut dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif yang bersifat library research, mengkaji putusan Pengadilan Negeri Nomor 376/PDT.G/2017/PN.TNG dan dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan konsep. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan studi kepustakaan. Berdasarkan dari data hasil penelitian diketahui bahwa keabsahan dari jual beli hak atas tanah di bawah tangan yang belum dilaksanakan dihadapan PPAT tidak secara otomatis menjadi tidak sah menurut hukum dan memperlihatkan masih terdapat masyarakat yang belum melakukan jual beli secara sah menurut Undang-Undang yang berarti tentu saja merugikan pihak pembeli bahwa seharusnya jual beli tanah menggunakan akta otentik karena apabila tidak mempunyai akta otentik tidak dapat dilakukannya balik nama sertifikat tersebut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Hanafi Tanawijaya, S.H., M.H. |
Uncontrolled Keywords: | Keabsahan, Jual Beli, Di Bawah Tangan |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | FH Perpus |
Date Deposited: | 06 Apr 2022 23:40 |
Last Modified: | 06 Apr 2022 23:40 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/34771 |
Actions (login required)
View Item |