Tanggung Jawab PPAT Terhadap Akta Jual Beli Yang Dibuat Tanpa Sepengetahuan Istri Sah Dari Salah Satu Penghadap (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Serang Nomor 39/PDT.G/2017/PN SRG Juncto Putusan Pengadilan Tinggi Banten Nomor 60/PDT/2018/PT BTN Juncto Putusan Mahkamah Agung Nomor 227 K/PDT/2019)

Yusuf, Natasya Elvara (2022) Tanggung Jawab PPAT Terhadap Akta Jual Beli Yang Dibuat Tanpa Sepengetahuan Istri Sah Dari Salah Satu Penghadap (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Serang Nomor 39/PDT.G/2017/PN SRG Juncto Putusan Pengadilan Tinggi Banten Nomor 60/PDT/2018/PT BTN Juncto Putusan Mahkamah Agung Nomor 227 K/PDT/2019). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
Cover-Abstrak_Natasya Elvara Yusuf_205180202 SKRIPSI 2022.pdf

Download (932kB)
[img] Text
BAB 1-5 Daftar Pustaka_Natasya Elvara Yusuf_205180202 SKRIPSI 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
Lampiran_Natasya Elvara Yusuf_205180202 SKRIPSI 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (53MB)

Abstract

Dalam pernikahan tidak membuat perjanjian pra nikah maka telah terjadi pencampuran harta maka dalam melakukan jual beli mengenai harta bersama harus ada persetujuan diantara kedua belah pihak apabila tidak atas persetujuan bersama maka perjanjian jual beli dianggap tidak sah. Dalam kasus ini, adanya transaksi jual beli yang dituangkan ke dalam Akta Jual Beli Nomor 53/2012 yang dibuat oleh PPAT dimana dalam pembuatan AJB tersebut, pihak penjual menyatakan bertindak sendiri dalam identitasnya berupa KTP dan KK serta surat pernyataan tidak terikat dalam pernikahan sehingga tidak dimintakan persetujuan dari pihak manapun, namun ternyata pihak penjual menggunakan identitas yang tidak sesuai dengan aslinya yang telah terikat pernikahan yang dibuktikan dengan akta perkawina serta obyek tanah yang dijual merupakan harta bersama sehingga jual beli tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari istri. Permasalahan dalam Penulisan skripsi ini adalah Bagaimana pertanggungjawaban PPAT terhadap akta jual-beli yang dibuat tanpa sepengetahuan istri sah dari salah satu penghadap dan Bagaimana akibat hukum terhadap status tanah yang diperjualbelikan dengan menggunakan akta jual-beli yang dibuat oleh PPAT tanpa sepengetahuan istri sah dari salah satu penghadap. Metode Penelitian dalam skripsi ini penelitian hukum normatif. Hasil Penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa Pertanggungjawaban PPAT terhadap akta jual-beli yang dibuat tanpa sepengetahuan istri sah dari salah satu penghadap hanya sebatas pada data formil yang diberikan kepadanya dalam pembuatan akta.Sedangkan mengenai akibat hukum terhadap status tanah yang diperjualbelikan dengan menggunakan akta jual-beli yang dibuat oleh PPAT tanpa sepengetahuan istri maka istri tidak dapat menguasai tanah harta bersama tersebut karena kepemilikan hak telah beralih kepada pembeli.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Gunawan Djajaputra, S.H., S.S., M.H.
Uncontrolled Keywords: Tanggung Jawab, PPAT, Akta Jual Beli, Harta Bersama.
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 14 Apr 2022 02:58
Last Modified: 14 Apr 2022 02:58
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/34895

Actions (login required)

View Item View Item