PENAFSIRAN HAKIM TERHADAP ALASAN SALAH SANGKA SEBAGAI PENYEBAB PEMBATALAN SUATU PERKAWINAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG.PERKAWINAN (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANTUL NOMOR 981/Pdt.G/2020/PA.BTL)

Valentin, Marcelino (2022) PENAFSIRAN HAKIM TERHADAP ALASAN SALAH SANGKA SEBAGAI PENYEBAB PEMBATALAN SUATU PERKAWINAN DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG.PERKAWINAN (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BANTUL NOMOR 981/Pdt.G/2020/PA.BTL). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
Cover-Abstrak_Marcelino Valentin_205180151_Skripsi 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (262kB)
[img] Text
BAB 1-5 Daftar Pustaka_Marcelino Valentin_205180151_Skripsi 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (551kB)
[img] Text
Lampiran_Marcelino Valentin_205180151_Skripsi 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (513kB)

Abstract

Pembatalan perkawinan dapat dilakukan jika suatu perkawinan tidak memenuhi syarat perkawinan. Dalam pasal 27 ayat (2) UU Perkawinan disebutkan bahwa alasan batalnya perkawinan adalah adanya salah sangka tentang suami atau istri. Metode peneltian dalam penulisan hukum ni menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Metode yuridis normatif adalah penelitian yang menekankan pada penggunaan data sekunder dengan mempelajari serta mengkaji prinsip-prinsip hukum. Penulisan hukum ini menganalisa menggunakan metode penemuan hukum dengan konstruksi hukum argumentum per analogiam atau analogi. Dalam metode analogi, peristiwa yang berbeda tetapi serupa, sejenis, atau mirip yang diatur dalam undang-undang diperlakukan sama. Dalam penulisan ini hasilnya adalah bahwa homoseksual dapat menjadi alasan batalnya perkawinan karena adanya salah sangka tentang suami. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode penemuan hukum dengan konstruksi hukum argumentum per analogiam atas putusan hakim yang mengabulkan batalnya perkawinan karena pasangannya seorang homoseksual terhadap putusan hakim yang mengabulkan batalnya perkawinan karena sudah tidak perawan sebelum terjadinya perkawinan. Akibat hukum batalnya perkawinan mengakibatkan terjadinya hubungan suami istri, kedudukan anak, dan harta bersama. Mengenai hubungan suami istri, setelah adanya putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap, perkawinan dianggap tidak pernah ada, maka anak tetap menjadi anak yang sah dan tetapmenjadi tanggung jawab kedua orang tuanya. Tentang harta bersama, kesepakatan antara kedua belah pihak, pembagian harta bersama tidak boleh merugikan pihak- pihak yang beritikad baik, tetapi yang beritikad baik harus mendapat keuntungan, bahkan yang beritikad buruk harus menanggung semua kerugian.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Gunawan Djajaputera, SH., MH., SS.
Uncontrolled Keywords: Pembatalan perkawinan, homoseksual, salah sangka, akibat hukum
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 14 Apr 2022 03:10
Last Modified: 14 Apr 2022 03:10
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/34898

Actions (login required)

View Item View Item