Problematika Hukuman Kebiri Kimia Dalam Perspektif Kode Etik Kedokteran dan Hukum (Studi Kasus Putusan Nomor 695/PID.SUS/2019/PT SBY Jo. Putusan Nomor 69/PID/SIS/2019/PN/MJK)

Adeline, Adeline (2022) Problematika Hukuman Kebiri Kimia Dalam Perspektif Kode Etik Kedokteran dan Hukum (Studi Kasus Putusan Nomor 695/PID.SUS/2019/PT SBY Jo. Putusan Nomor 69/PID/SIS/2019/PN/MJK). Masters thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
Cover-Abstrak_Adeline_207201014 TESIS MIH 2022.pdf

Download (466kB)
[img] Text
Lampiran_Adeline_207201014 TESIS MIH 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1-5 Daftar Pustaka_Adeline_207201014 TESIS MIH 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kasus kekerasan seksual telah menjadi sorotan publik dalam hal penanganannya, pemerintah dalam hal merespon kekhawatiran masyarakat telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2016, sampai dengan pengesahan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2020 yang memuat pidana tambahan sanksi berupa kebiri kimia. Kebiri kimia sebelumnya telah diadopsi oleh banyak negara di dunia, namun merupakan hal baru bagi Indonesia untuk menerapkannya sejak adanya putusan terpidana, Mohammad Aris yang melakukan pelecehan seksual terhadap 9 anak di bawah umur. Namun, adanya peraturan mengenai hukuman tambahan berupa kebiri kimia menimbulkan pro dan kontra di kalangan medis dan hukum. Dokter yang ditunjuk sebagai eksekutor dalam melaksanakan penyuntikan hukuman kebiri kimia menolak dengan alasan bahwa tindakannya tidak sesuai dengan prinsip-prinsip medis seperti Kode Etik Kedokteran dan kaidah – kaidah medis lainnya. Oleh karena itu, terjadi kekosongan hukum yang terjadi karena adanya penolakan dari dokter sebagai pelaksana hukuman kebiri kimia. Berbagai diskusi dan upaya akan dilanjutkan oleh tim hukum dan tim medis dalam rangka melaksanakan hukuman kebiri kimia ini, karena bagaimana pun juga apa yang telah diputus oleh hakim harus dilaksanakan. Terhadap pemberian hukuman yang seberat – beratnya, pada prinsipnya kedua belah pihak baik dari tim hukum maupu medis setuju, hanya saja masih terdapat problematika terkait eksekutor yang akan melakukan penyuntikan kebiri kimia tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dr. Firman Wijaya, S.H., M.H
Uncontrolled Keywords: Hukuman Kebiri Kimia, Dokter, Kode Etik
Subjects: Tesis
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 25 Apr 2022 01:35
Last Modified: 25 Apr 2022 01:35
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/35001

Actions (login required)

View Item View Item