Hubungan Indeks Massa Tubuh Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan dengan Kadar Gula Darah Pengemudi Bus Antar Kota

Santoso, Alexander Halim and Karjadidjaja, Idawati and Frisca, Frisca and Lontoh, Susy Olivia (2020) Hubungan Indeks Massa Tubuh Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan dengan Kadar Gula Darah Pengemudi Bus Antar Kota. Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran, dan Ilmu Kesehatan, 4 (2). pp. 389-402. ISSN 2579-6402 (Versi Cetak) & 2579-6410 (Versi Elektronik)

[img] Text
(O) Jurnal lengkap Hubungan Indeks Massa Tubuh, Lingkar Pinggang, dan Rasio LIngkar Pinggang Tinggi Badan dengan Kadar Gula darah Pengemudi Bus Antar Kota.pdf

Download (1MB)

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik yang ditandai oleh peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia) akibat produksi insulin yang tidak mencukupi atau keadaan dimana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif. Kondisi hiperglikemia kronik berhubungan dengan kerusakan, disfungsi, dan kegagalan dari organ-organ seperti mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. Diabetes melitus dan komplikasinya dapat mempengaruhi kemampuan mengemudi. Prevalensi hiperglikemia di kalangan pengendara bus sebesar 52,1%. Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar pinggang (LP) dan Rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan sering dihubungkan dengan kejadian Diabetes tipe 2, namun hasilnya masih banyak dipengaruhi oleh banyak faktor seperti etnis dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan IMT, lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan diabetes melitus pada pengemudi bus antar kota. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain potong lintang yang melibatkan 176 subjek. Didapatkan 54% subjek dengan status gizi obese, 53,4% subjek dengan lingkar pinggang di atas 90 cm, 71,6% subjek dengan rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan di atas 0,5. Didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah puasa (p=0,035), antara lingkar pinggang dengan kadar gula darah puasa (p=0,009). Tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik antara rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan dengan kadar gula darah puasa (p=0,274). Sebagai kesimpulan, IMT dan Lingkar pinggang dapat digunakan sebagai parameter terhadap risiko timbulnya diabetes pada pengemudi.

Item Type: Article
Subjects: Artikel
Penelitian > Fakultas Kedokteran
Divisions: Fakultas Kedokteran > Kedokteran
Depositing User: Erik Wijaya
Date Deposited: 28 Jun 2022 07:43
Last Modified: 28 Jun 2022 07:43
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/36554

Actions (login required)

View Item View Item