Teja, Steven (2022) Strategi minimasi waste defect berbasis metode six sigma meningkatkan kualitas produksi pakaian (studi kasus konveksi susilawati) (T. Ind - 722). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
545180010_STEVEN TEJA_COVER.pdf Download (90kB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_PENGESAHAN.pdf Download (27kB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_ABSTRAK.pdf Download (14kB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_DAFTAR ISI.pdf Download (78kB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_BAB 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (324kB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (258kB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (322kB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (10kB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (76kB) |
|
Text
545180010_STEVEN TEJA_LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Konveksi Susilawati merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang konveksi yang memproduksi kaos dengan berbagai macam bahan yang berbeda. Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah masih adanya produk cacat dalam proses produksinya sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas dengan metode six sigma. Pengendalian kualitas six sigma menggunakan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control) untuk mengetahui karakteristik cacat produk, faktor yang menyebabkan cacat produk, dan perbaikan terhadap faktor penyebab cacat produk tersebut. Pada tahap define, dilakukan pembuatan project charter, pendefinisian kebutuhan spesifik pelanggan, dan diagram SIPOC. Pada tahap measure, dilakukan pengujian data hasil penelitian, kemudian dilakukan pembuatan Critical to Quality (CTQ) yaitu jahitan berantakan, lipatan jahitan tidak simetris, aksesoris tidak lengkap, ketidak bersihan kaos, dan ketidaktepatan ukuran; kemudian dari data tersebut dihitung tingkat kecacatan yang paling tinggi menggunakan diagram pareto. Setelah itu, dilakukan perhitungan nilai DPMO dan mengkonversikannya ke dalam tingkat Sigma. Untuk data atribut nilai DPMO rata-rata sebesar 8.1350,80 DPMO dengan tingkat sigma 3,90. Berdasarkan fishbone diagram, penyebab cacat produk jahitan berantakan adalah dari faktor manusia, mesin, material, metode dan lingkungan. Hasil analisis FMEA diketahui nilai RPN tertinggi yaitu faktor metode karena tidak adanya SOP yang jelas. Pada tahap improve menggunakan metode 5W+1H, Teori Kaizen 5S dan Poka Yoke untuk melakukan rencana tindakan perbaikan. Dengan berdasarkan pada rencana perbaikan tersebut, dapat dibuat usulan perbaikan perancangan SOP kerja yang baru dan pembuatan checksheet. Tahap control dilakukan pengujian ulang data produksi perusahaan setelah diterapkan usulan perbaikan pada tahap sebelumnya. Kata Kunci: Konveksi, Six Sigma, Kaizen
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 25 Aug 2022 07:13 |
Last Modified: | 26 Oct 2023 10:35 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/37165 |
Actions (login required)
View Item |