Akibat Hak Asuh Anak di Bawah Umur yang Diasuh Terpisah Oleh Ayah atau Ibu Pasca Perceraian (Studi Kasus: Putusan Pengadilan Negeri Tabanan Nomor: 169/Pdt.G/2017/PN Tab.)

Verronica, Verronica (2022) Akibat Hak Asuh Anak di Bawah Umur yang Diasuh Terpisah Oleh Ayah atau Ibu Pasca Perceraian (Studi Kasus: Putusan Pengadilan Negeri Tabanan Nomor: 169/Pdt.G/2017/PN Tab.). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
Cover-Abstrak_Verronica_205180087.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB ISI_Verronica_205180087.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
Lampiran_Verronica_205180087.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
Jurnal_Verronica_205180087.pdf
Restricted to Registered users only

Download (296kB)

Abstract

Perceraian mengakhiri hubungan yang terjalin antara suami istri, namun tidak berlaku bagi hubungan sebagai orang tua dengan anak. Anak harus tetap mendapatkan haknya termasuk bagi anak yang masih di bawah umur. Hukum positif telah mengatur pembagian dalam mengurus anak pasca perceraian dengan penetapan sebagai pemegang hak asuh anak dari pengadilan. Aturan telah jelas tertuang dalam berbagai Undang-Undang yang ada, diantaranya Pasal 41, 45, dan 47 UUP, serta Pasal 26 Ayat (1) dan (2) UU Perlindungan Anak, selain itu terdapat pula dalam Yurisprudensi. Bagaimana akibat hak asuh anak di bawah umur yang diasuh terpisah oleh ayah atau ibu pasca perceraian? Penulis meneliti masalah tersebut dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif. Data penelitian memperlihatkan bahwa putusan hakim yang memisahkan hak asuh anak yang belum dewasa kepada ayah atau ibu dengan alasan menyangkut psikologis anak dinilai kurang efektif. Menurut pandangan Psikolog bahkan sejalan dengan aturan yang ada dalam Hukum Positif dengan tidak memisahkan hak asuh anak. Oleh sebab itu, diharapkan bagi hakim dalam menjatuhkan putusan sesuai lebih baik mengikuti aturan dari Hukum Positif dan Yurisprudensi yang telah ada dan dinilai jelas untuk menyelesaikan kasus serupa tanpa perlu menciptakan aturan baru yang memisah hak asuh anak di bawah umur dengan alasan psikologis dan bagi orang tua lakukanlah upaya sebaik mungkin sebelum adanya perceraian agar anak tidak menjadi korban dari keegoisan kedua orang tuanya untuk berpisah dan apabila telah terjadi perceraian usahakan dengan maksimal agar anak tidak kehilangan segala hak yang menjadi miliknya. Hargailah keputusan hak asuh anak yang telah ditetapkan agar tidak memberatkan anak dengan adanya perebutan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Imelda Martinelli, S.H, M.H.
Uncontrolled Keywords: Perceraian, Hak Asuh Anak di Bawah Umur, Kewajiban Orang Tua, Hukum Positif.
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: FH Perpus
Date Deposited: 23 Sep 2022 08:49
Last Modified: 23 Sep 2022 08:49
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/37249

Actions (login required)

View Item View Item