Ekologi budaya dan tradisi: hidup di dalam ruang arsitektur multi etnis

Sanjaya, Varianotto (2021) Ekologi budaya dan tradisi: hidup di dalam ruang arsitektur multi etnis. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
Link Baca Online.pdf

Download (185kB)
[img] Text
315170019_VARIANOTTO_Cover.pdf

Download (476kB)
[img] Text
315170019_VARIANOTTO_Daftar Pustaka.pdf

Download (500kB)
[img] Text
315170019_VARIANOTTO_Daftar Isi.pdf

Download (614kB)

Abstract

Manusia merupakan makhluk sosial yang didefinisikan sebagai, mahkluk hidup yang membutuhkan kehadiran orang lain secara langsung atau tidak langsung. Dimana manusia dalam kehidupannya tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan individu kedua, ketiga, dan seterusnya untuk melakukan aktivitas sehari-hari, yang terjadi secara beruntun, mengakibatkan kebiasaan dan menjadi aturan yang diturun temurunkan untuk menjaga “wajah” atau “nilai” dari sebuah kelompok, yang merupakan salah satu cabang dari struktur ekologi sosial yang ada pada era modernisasi ini, yang disebut sebagai tradisi dan kebudayaan. Keragaman budaya dan seni yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan salah satu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Dengan hasil kekayaan (Budaya dan tradisi) ini membuktikan bahwa keanekaragaman telah terjadi Indonesia adalah negara yang majemuk, begitu kekayaan budayanya sekaligus memiliki ribuan identitas kedaerahan. Oleh karena itu, memang demikian adanya rasa kebanggaan dengan bangsa Indonesia yang majemuk budaya,diamana dengan keaneragamannya, tetap terjadi persatuan dan kesatuan yang erat dengan berbagai macam suku dan etnis yang ada. Bintan memiliki kekayaan alam serta potensi pariwisata yang tinggi di bidang sosial,budaya dan alam. Bintan merupakan salah satu pulau terbesar yang berada di provinsi Kepulauan Riau (Segantang Lada). Daerah Kepulauan ini juga disebut dengan bumi melayu karena daerah ini dulunya memiliki kekuasaan kerajaan riau-lingga dimana rajanya merupakan orang Melayu. Selain melayu, Bintan memiliki budaya dan tradisi dari suku lain yang ikut serta dalam pengembangan dan pertumbuhan pembangunan dan marsyarakatnya yaitu bangsa Orang Suku Laut (Proto Melayu) dan etnis Tiong Hoa. Seiring waktu kebiasaan dan budaya turun temurun dari generasi ke generasi semakin menurun, maka perancangan Arsitektur ini bertujuan untuk menambahkan dan mengajarkan ilmu dan sejarah atas tradisi dan budaya yang ada di dalam Bintan, serta memancarkan gaya arsitektur dari suku-suku tersebut kedalam satu gaya yang baru yang dipengaruhi oleh gaya arsitektur organik, serta mempertimbangka lingkungan ekosistem sekitar, dalam memperkaya suasana atau menambahkan cita rasa lingkungan sekitar. Kata kunci : Budaya ; Tradisi ; Ekosistem ; Etnis ; Lingkungan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir
Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur
Depositing User: TDI Family perpus
Date Deposited: 03 Oct 2022 07:15
Last Modified: 03 Oct 2022 07:15
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/37288

Actions (login required)

View Item View Item