Ricardo, Felix (2022) Tinjauan Hak Untuk Hidup Berdasarkan International Covenant on Civil and Political Rights (Studi Kasus Pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat). Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
Cover-Abstrak_Felix Ricardo_205180109.pdf Download (240kB) |
|
Text
BAB ISI_Felix Ricardo_205180109.pdf Restricted to Registered users only Download (421kB) |
|
Text
Lampiran_Felix Ricardo_205180109.pdf Restricted to Registered users only Download (565kB) |
Abstract
Peristiwa Perang Dunia II mendorong negara-negara di dunia untuk menyusun instrumen hukum HAM Internasional. Salah satu instrumen hukum HAM internasional yang dibentuk pada masa itu adalah International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR). Salah satu hak terpenting yang diatur di dalam ICCPR adalah hak untuk hidup yang diatur di dalam Pasal 6 ayat (1). Hak untuk hidup merupakan hak yang bersifat tidak dapat ditawar lagi. Dalam perkembangannya terdapat beberapa tindakan yang dilakukan oleh negara yang tidak menghormati hak untuk hidup, salah satunya seperti peristiwa pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat, yang menimbulkan permasalahan dalam penegakan dan penghormatan hak untuk hidup dalam ICCPR. Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik dua permasalahan dalam penulisan ini yaitu, pertama, bagaimana pengaturan mengenai hak untuk hidup dalam ICCPR? Kedua, bagaimana pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat ditinjau dari perspektif ICCPR? Penulis meneliti kedua masalah tersebut dengan metode penelitian hukum normatif. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa hak untuk hidup merupakan hak yang tertinggi di dalam ICCPR dan bersifat melekat dalam diri manusia dan melarang perampasan hak untuk hidup secara sewenang-wenang. Pembunuhan Jenderal Iran Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat dapat dikategorikan pembunuhan sewenang-wenang dalam ICCPR, karena belum ada putusan resmi terhadap hukuman mati bagi Jenderal Iran Qasem Soleimani dan korban lainnya. Amerika Serikat sebagai negara yang meratifikasi ICCPR seharusnya menghormati ICCPR sebagaimana asas pacta sunt servanda dalam perjanjian internasional. Sebaiknya tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat adalah melakukan ekstradisi agar dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan hukum internasional.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Dr. Ida Kurnia, S.H., M.H. |
Uncontrolled Keywords: | Hak Untuk Hidup, International Covenant on Civil and Political Rights, Hukum Internasional, Hak Asasi Manusia |
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | FH Perpus |
Date Deposited: | 07 Oct 2022 07:37 |
Last Modified: | 07 Oct 2022 07:37 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/37301 |
Actions (login required)
View Item |