Peran Self-Compassion Sebagai Mediator Pada Hubungan Stres Dengan Subjective Well-Being Dewasa Awal yang Mengalami Krisis Dewasa Awal

Amanda, Jennifer (2023) Peran Self-Compassion Sebagai Mediator Pada Hubungan Stres Dengan Subjective Well-Being Dewasa Awal yang Mengalami Krisis Dewasa Awal. Masters thesis, Universitas Tarumanagara.

[img] Text
File 7. Cover-Abstrak.pdf

Download (2MB)

Abstract

Krisis dewasa awal merupakan suatu periode perkembangan dewasa awal yang seringkali menimbulkan stres yang tinggi pada dewasa awal dan berpotensi mempengaruhi secara negatif pada subjective well-being individu. Self-compassion sebagai respon pribadi yang positif, peduli, dan perhatian terhadap diri sendiri telah ditemukan sebagai adaptive coping strategy dalam menurunkan stres dan meningkatan subjective well-being. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai hubungan stres dan subjective well-being dengan mengidentifikasi self-compassion memediasi hubungan stres dengan subjective well-being. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan design cross sectional. Kuesioer dalam penelitian ini mencakup kuesioner stres (Emerging Adult Stress Inventory), kuesioner self-compassion (Self-Compassion Scale), kuesioner life satisfaction (Satisfaction with Life Scale), dan kuesioner afek positif dan negatif (Scale of Positive and Negative Experience). Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 211 dewasa awal yang berusia 18-25 tahun, berjenis kelamin perempuan dan laki-laki, serta mengalami periode krisis dewasa awal. Analisis data dilakukan dengan Hayes PROCESS untuk menentukan self-compassion sebagai mediator yang signifikan. Hasil uji mediasi menunjukkan bawah self-compassion memediasi hubungan stres dengan kesejahteraan subjektif (indirect effect = -0.42, p < 0.05) yakni self-compassion menurunkan stres dan meningkatkan subjective well-being. Selain itu, self-kindness, common humanity, dan mindfulness memiliki potensi untuk mengurangi stres dan membantu meningkatkan subjective well-being. Di sisi lain, self-judgment, isolation, dan overidentification dapat menimbulkan peningkatan stres dan penurunan subjective well-being. Dalam hal implikasi klinis, temuan ini mungkin bermanfaat bagi para praktisi untuk fokus pada pengembangan atau penargetan intervensi berbasis belas kasih diri yang dapat berguna dalam mengurangi dampak stres pada subjective well-being dewasa awal dalam menghadapi periode krisisnya.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Roswiyani, PhD., Psikolog & Dr. Heryanti Satyadi, M.Si., Psikolog
Uncontrolled Keywords: Krisis Dewasa Awal, Stres, Self-Compassion, Subjective Well-Being
Subjects: Tesis
Penelitian > Fakultas Psikologi
Divisions: Fakultas Psikologi > Psikologi
Depositing User: Admin Fakultas Psikologi
Date Deposited: 23 Feb 2023 04:14
Last Modified: 23 Feb 2023 04:14
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/38734

Actions (login required)

View Item View Item