Pengaruh Agama Konghucu Terhadap Perkawinan Pada Masyarakat Adat Tionghoa Di Bagan Siapi-api Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Sumatera / oleh Merry

Merry, Merry (2014) Pengaruh Agama Konghucu Terhadap Perkawinan Pada Masyarakat Adat Tionghoa Di Bagan Siapi-api Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Sumatera / oleh Merry. Skripsi thesis, Universitas Tarumanegara.

Full text not available from this repository.

Abstract

Mayoritas Masyarakat di Kota Bagan Siapi-api Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Sumatera menjalankan agama Konghucu dalam kesehariannya, tapi dalam KTP mereka tercantuk beragama Budha. Hal ini disebabkan karena larangan menjalankan agama Konghucu oleh mantan Presiden Soeharto lewat Instruksi Presiden nomor 14 tahun 1967, namun Inpres itu dicabut oleh Presiden K.H.Abdurrahman Wahid dengan kepres nomor 6 tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden nomor 14 tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina pada tanggal 17 Januari 2000. Pengaruh Agama Konghucu bagi masyarakat Tionghoa di bagan Siapi-Api, khususnya di bidang perkawinan baru dapat dirasakan ketika Konghucu di sahkan sebagai agama yang resmi di Indonesia karena sebelumnya masyarakat Tionghoa yang beragama Konghucu, dalam hal pengesahan perkawinannya mengikuti atau didasarkan kepada Agama Budha. Dengan menggunakan metode penelitian Normatif Empiris. Dapat dikemukakan bahwa perkawinan bagi masyarakat yang beragama Konghucu dapat didaftarkan pada kantor catatan sipil setempat sehingga dapat disimpulkan pengaruh Agama Konghucu bagi masyarakat adat Tionghoa dapat dicatat perkawinannya dikantor catatan sipil. Walaupun masyarakat sebenarnya bukan beragama Budha dan sebenarnya beragama Konghucu, tetapi masyarakat tetap harus mencatatkan perkawinan mereka, hal ini supaya terdapat kejelasan dalam status anak dan kepastian hukum jika suatu saat terjadi perceraian dan catatan perlu untuk memahami bagaimana suatu perkawinan itu sah secara agama Konghucu, sehingga kelak tidak terjadi ketidakpastian mengenai sah tidaknya perkawinan Masyarakat Tionghoa di Bagan Siapi-api. Seharusnya pemerintah melakukan pendekatan kepada masyarakat, dalam hal ini supaya masyarakat mempunyai kesadaran hukum.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Perkawinan Adat.
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 11 Jul 2018 08:04
Last Modified: 11 Jul 2018 08:04
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/4042

Actions (login required)

View Item View Item