Kusli, Alexander Jaya (2023) Relokasi PKL "Samping Gi" dengan memanfaatkan konsep moveable architecture sebagai solusi kasus penggusuran PKL Kebon Kacang. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315180233_ALEXANDER_Cover.pdf Download (455kB) |
|
Text
315180233_ALEXANDER_Pengesahan.pdf Download (85kB) |
|
Text
315180233_ALEXANDER_Daftar Isi.pdf Download (90kB) |
|
Text
315180233_ALEXANDER_Abstrak.pdf Download (206kB) |
|
Text
315180233_ALEXANDER_Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (176kB) |
|
Text
315180233_ALEXANDER_Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (129kB) |
|
Text
315180233_ALEXANDER_Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
315180233_ALEXANDER_Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
|
Text
315180233_ALEXANDER_Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (109kB) |
|
Text
315180233_ALEXANDER_Daftar Pustaka.pdf Download (100kB) |
Abstract
Penjamuran pedagang kaki lima atau PKL di kota-kota metropolitan di Indonesia seiring waktu semakin meningkat. Keberadaan PKL ini sering kali digambarkan dengan kesan negatif. Salah satu diantaranya adalah keberadaan PKL Kebon Kacang atau yang lebih dikenal sebagai PKL “Samping GI”. Kawasan jajanan pinggir jalan ini berperan penting dalam kelangsungan hidup kawasan serta kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Oleh karena itu, keputusan Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan penggusuran PKL Kebon Kacang pada awal tahun 2023 dinilai tidak etis dan merugikan banyak pihak. Melalui penelitian ini, penulis melakukan studi melalui pendekatan arsitektur empati untuk menemukan solusi terbaik bagi para PKL Kebon Kacang. Dari hasil studi, penyelesaian yang diajukan berupa proyek relokasi PKL Kebon Kacang yang sebelumnya berada di Jl. Kebon Kacang Raya ke Jl. Teluk Betung Boulevard yang terletak tidak jauh dari lokasi awal. Relokasi PKL dinilai dapat menyelesaikan permasalahan yang ada namun tetap berempati terhadap kebutuhan para pedagang dan masyarakat sekitar. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan harga tanah yang tidak sebanding dengan pendapatan pedagang, konsep Arsitektur Bergerak diterapkan dalam desain untuk menghasilkan proyek yang bersifat nonpermanen dan membantu fleksibilitas proyek dan tapak. Dengan mempertimbangkan faktor kekokohan, ketahanan terhadap iklim dan cuaca, serta efisiensi dalam proses perpindahan, proyek yang dihasilkan menggunakan modul kontainer sebagai modul utama dalam pembentukan gubahan massa. Kata kunci: Arsitektur Bergerak; Kontainer; Kuliner; Pedagang Kaki Lima Kebon Kacang; Relokasi
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 01 Jan 2024 03:59 |
Last Modified: | 01 Jan 2024 03:59 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42497 |
Actions (login required)
View Item |