Fernando, Stephanie Aritonang (2023) Kindera guardian: arsitektur sebagai wadah pengembangan anak. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315190093_STEPHANIE_Cover.pdf Download (236kB) |
|
Text
315190093_STEPHANIE_Pengesahan.pdf Download (181kB) |
|
Text
315190093_STEPHANIE_Daftar Isi.pdf Download (103kB) |
|
Text
315190093_STEPHANIE_Abstrak.pdf Download (186kB) |
|
Text
315190093_STEPHANIE_Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (634kB) |
|
Text
315190093_STEPHANIE_Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (557kB) |
|
Text
315190093_STEPHANIE_Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (82kB) |
|
Text
315190093_STEPHANIE_Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (714kB) |
|
Text
315190093_STEPHANIE_Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (69kB) |
|
Text
315190093_STEPHANIE_Daftar Pustaka.pdf Download (92kB) |
Abstract
Semua orang tua pasti sangat menyayangi dan ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Demi memberikan yang terbaik, orang tua harus bekerja dari pagi hingga sore untuk menghidupi sang anak dan memberikan dukungan finansial. Namun sebagai orang tua, perasaan cemas timbul karena harus selalu jauh dari anak, merasa bingung harus bagaimana, takut sang buah hati sedih dan kesepian. Sementara perkembangan kognitif dan motorik anak di usia dini sangat penting karena akan menentukan bagaimana tumbuhnya anak nantinya. Tidak sedikit keluarga yang menitipkan anak kepada nenek atau mempekerjakan seorang babysitter karena menurut mereka hal ini merupakan sebuah solusi yang paling baik untuk kondisi mereka yang harus bekerja. Di luar negeri kedua orang tua yang bekerja biasanya menitipkan anak pada daycare dan dalam daycare tersebut anak-anak biasanya menghabiskan waktu. Menurut sebuah studi tahun 2020 yang menganalisis 25 negara bagian di seluruh negeri, 8,4 juta anak di bawah usia lima tahun membutuhkan perawatan anak. Namun, hanya sekitar 5,9 juta slot penitipan anak yang tersedia. Dengan demikian, sekitar 2,7 juta anak, atau 31,7%, tidak dapat mengakses penitipan anak yang berkualitas karena terbatasnya jumlah slot penitipan anak. Hal ini menunjukkan bahwa ketika kedua orang tua harus bekerja, mereka membutuh bantuan untuk membesarkan atau mendidik anak mereka. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan mengimplementasikan kepada prilaku pada studi kasus yang diambil dalam penelitian ini adalah Daycare. Ini bertujuan membantu merancang tempat penitipan anak yang mendukung perkembangan mereka, terutama bagi anak-anak yang ditinggalkan orang tua. Kata kunci: Arsitektur Empati; Perkembangan Anak; Penitipan Anak
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 03 Jan 2024 08:30 |
Last Modified: | 03 Jan 2024 08:30 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42549 |
Actions (login required)
View Item |