Budiarto, Rinetha Adriane Tsanynda (2023) Perancangan wadah pemulihan dan pembinaan anak terlantar. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315190122_RINETHA_Cover.pdf Download (84kB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Pengesahan.pdf Download (20kB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Abstrak.pdf Download (10kB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Daftar Isi.pdf Download (3MB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Bab 6.pdf Restricted to Repository staff only Download (29kB) |
|
Text
315190122_RINETHA_Daftar Pustaka.pdf Download (9kB) |
Abstract
Anak-anak merupakan investasi dan harapan bagi masa depan bangsa, karena mereka akan menjadi generasi penerus. Masa usia produktif merupakan fase penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia yang akan menentukan masa depan mereka. Namun, jika terjadi pengabaian di masyarakat, anak-anak akan hidup tanpa mendapatkan hak-hak mereka dan terpisah dari kesejahteraan yang seharusnya mereka terima. Selama proses pertumbuhan mereka, setiap anak membutuhkan dukungan dan bantuan dari orang tua dan lingkungan sekitar untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Beberapa faktor yang menyebabkan anak terlantar termasuk pola pengasuhan, sistem pendidikan, dan masalah keuangan. Anak-anak terlantar sering kali terpaksa melakukan tindakan meminta-minta, menyanyi di jalanan, atau bahkan terlibat dalam tindak kejahatan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menunjukkan empati terhadap kondisi anak-anak terlantar ini dan memberi mereka kesempatan untuk mandiri, sehingga generasi penerus dapat mengatasi keterbelakangan dan memperoleh keterampilan dasar dalam aspek personal dan sosial. Dalam rangka mendukung kemandirian anak-anak terlantar, implementasi metode transprogramming menjadi solusi yang efektif. Metode ini dapat disiasati dengan merancang rumah singgah melalui program pemulihan, pelatihan, dan ekspresif. Dengan demikian, tercipta lingkungan baru yang mendukung proses perkembangan mereka. Pendekatan desain yang berorientasi pada komunitas dengan pendekatan spasial yang ekspresif juga perlu diterapkan. Dalam merancang rumah singgah untuk anak-anak terlantar, pendekatan desain yang berorientasi pada komunitas perlu diterapkan. Rumah singgah tersebut harus dirancang sebagai lingkungan yang inklusif dan ramah anak. Ruang-ruang dalam rumah singgah dapat dirancang agar mendukung interaksi sosial dan kolaborasi antara anak-anak. Selain itu, penggunaan elemen-elemen desain yang ekspresif, seperti warna-warna cerah dan mural, dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan mendorong kreativitas anak-anak. Kata Kunci: anak terlantar; rumah singgah; pemulihan; kemandirian; keterampilan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 04 Jan 2024 05:55 |
Last Modified: | 04 Jan 2024 05:55 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42565 |
Actions (login required)
View Item |