Jonathan, Felix (2023) Sarana asuhan bagi anak yatim piatu akibat Covid-19. Skripsi thesis, Universitas Tarumanagara.
Text
315190125_FELIX_Cover.pdf Download (146kB) |
|
Text
315190125_FELIX_Pengesahan.pdf Download (127kB) |
|
Text
315190125_FELIX_Abstrak.pdf Download (166kB) |
|
Text
315190125_FELIX_Daftar Isi.pdf Download (124kB) |
|
Text
315190125_FELIX_Bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (144kB) |
|
Text
315190125_FELIX_Bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (220kB) |
|
Text
315190125_FELIX_Bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (120kB) |
|
Text
315190125_FELIX_Bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
315190125_FELIX_Bab 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (123kB) |
|
Text
315190125_FELIX_Daftar Pustaka.pdf Download (158kB) |
Abstract
Memasuki masa covid 19, diperkirakan lebih dari 40.000 anak akan kehilangan orangtuanya. Hal tersebut menciptakan generasi anak yatim piatu. Permasalahan anak yatim piatu telah menjadi isu yang signifikan. Tanpa adanya sosok orang tua, kebutuhan kognitif, afektif, dan motorik tidaklah terpenuhi. Anak juga kehilangan sosok pemenuhan kebutuhan segi ekonomi dan juga arahan atas masa depannya. Demikian terbentuklah generasi dengan perspektif moral yang buruk yang dimana individu melakukan hal yang melewati batas hukum seperti mencuri, membunuh, dll. Tindakan krimininalitas tersebut merupakan bentuk pelarian akan perasaan trauma yang belum sembuh. Melewati pendekatan Emphaty Architecture, pendekatan empati berfokus pada pengguna utama yaitu anak yatim piatu.Human Centered Design adalah pendekatan desain dengan memperhatikan ide kreatif yang menyelesaikan permasalahan anak yatim piatu.Target pengguna dipisahkan menjadi 2 kategori yaitu anak SD dan anak SMP.Sebelum itu penelitian dilakukan dengan upaya berfokus pada anak yatim piatu akan bagaimana peran arsitektur dapat memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, dan motorik anak yatim piatu. Wawancara pada dosen psikologi dilakukan dengan upaya menambah wawasan akan perbedaan tingkah laku anak yang memiliki rasa trauma pada usia muda ini. Dengan demikian diharapkan mendapatkan pemahaman mengarah pada implementasi desain yang diperlukan dalam menyembuhkan permasalahan trauma anak yatim piatu, serta memberikan arahan akan masa depan anak. Perancangan akan berprinsip pada penerapan konsep Stimulating Environment yang dimana perancangan lingkungan yang merangsang yang dimana mendorong pengguna untuk melakukan kegiatan interaksi tubuh satu sama lain. Dengan pendekatan tersebut pengembangan 3 gagasan yaitu lingkungan yang merangsang, lingkungan multi- indera, dan gangguan positif digunakan sebagai acuan akan apakah panti asuhan tersebut secara arsitektur efektif dalam mempengaruhi masalah psikologis anak yatim piatu. Desain akan merangsang indera-indera manusia yang meliputi indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhan. Dengan demikian diharapkan proses penelitian dapat menghasilkan perancangan yang dapat menjadi sarana asuhan, sarana penyembuhan, serta menyiapkan anak untuk masa depannya. Kata kunci: Anak Yatim Piatu,Kebutuhan anak, Trauma
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | Skripsi/Tugas Akhir Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur |
Depositing User: | TDI Family perpus |
Date Deposited: | 04 Jan 2024 08:12 |
Last Modified: | 04 Jan 2024 08:12 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/42567 |
Actions (login required)
View Item |