Mahatulus, Rykson Thri (2024) Pembagian Hak Waris Kepada Ahli Waris Ab Intestato Dengan Adanya Ahli Waris Testamentair Yang Melanggar Legitime Portie (Putusan Nomor 711/PDT/2021/PT SBY). Masters thesis, Universitas Tarumanagara.
![]() |
Text
Halaman Depan_Rykson Thri Mahatulus_217221023.pdf Download (374kB) |
![]() |
Text
Bab isi_Rykson Thri Mahatulus_217221023.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka_Rykson Thri Mahatulus_217221023.pdf Restricted to Repository staff only Download (103kB) |
![]() |
Text
Lampiran_Rykson Thri Mahatulus_217221023.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Kematian seseorang dapat memiliki dampak hukum, mulai dari dirinya sendiri hingga tetangganya. Kekayaan yang ditinggalkannya semasa hidupnya akan terpengaruh oleh kematiannya. Semua hak dan kewajiban seseorang akan langsung beralih ke ahli warisnya pada saat kematiannya. Dalam bahasa Prancis, gagasan ini dikenal sebagai "le mort saisit le vif." Sementara itu, saisine mengacu pada pengalihan seluruh hak dan kewajiban pewaris kepada ahli waris Hukum waris diatur dalam Buku II Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang Benda yang digolongkan sebagai dasar mengatur tetapi tidak ada unsur tuntutan. Selain waris, seseorang yang telah meninggal dapat membuat surat wasiat yang di susun sebelum orang tersebut meninggal. Batasan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengenai hibah wasiat terkait dengan harta yang akan dibagikan kepada ahli waris karena ada hak mutlak (Legitime portie) yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Terdapat dua rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini yakni: Pertama Bagaimana kedudukan para ahli waris Ab Intestato berdasarkan akta wasiat testamentair yang tidak sesuai dengan Legitime Portie? Kedua Bagaimana analisis Hakim dalam membatalkan akta wasiat dan menetapkan para ahli waris berdasarkan Putusan Pengadilan Nomor 711/PDT/2021/PT SBY? Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normative dengan juga menganalisis temuan-temuan penelitian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang relevan. Peneliti telah mendeskripsikan hasil dari pembagian hak waris kepada ahli waris ab intestato dengan adanya ahli waris wasiat yang melanggar Legitime Portie, hasil dari penelitian ini adalah Kedudukan ahli waris berdasarkan pada surat wasiat dengan seorang ahli waris yang berdasarkan pada ketentuan Undang-Undang, seorang pewaris boleh saja memberikan sebagaian hartanya kepada ahli waris berdasarkan wasiat namun tidak boleh melebihi batas harta yang seharusnya diberikan pada ahli yang mempunyai bagian mutlak atau legitimie portie, selanjutnya Terbukti adanya suatu kekhilafan yang dilakukan oleh Andayani Kinan dalam membuat Akta Wasiat tersebut karena memberikan rumah di Jl. Pradah Permai VII/2, Kelurahan Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, kepada Ronny Tedjo Handoko/Tergugat II, padahal rumah tersebut bukan harta yang dapat diwariskan oleh Anandayani Kinan karena milik Ronny Tedjo Handoko/ Tergugat II. Selain itu, terbukti pada angka 2 dalam Akta Wasiat merupakan klausul yang menimbulkan ketidakpastian hukum, sehingga selain telah melanggar legitime portie akta wasiat ini juga melanggar syarat obyektif sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | Dr. Tjempaka, S.H., M.H., M.Kn |
Uncontrolled Keywords: | Waris, Wasiat, Legitime Portie. |
Subjects: | Tesis Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | FH Perpus |
Date Deposited: | 26 Nov 2024 01:14 |
Last Modified: | 26 Nov 2024 01:14 |
URI: | http://repository.untar.ac.id/id/eprint/45239 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |