Tinjauan Yuridis Terhadap Metode Coercive Interrogation Oleh Militer Amerika Serikat Di Penjara Guantanamo Berdasarkan Konvensi Jenewa Tahun 1949 / oleh Irvan Kurniady

KURNIADY, IRVAN (2013) Tinjauan Yuridis Terhadap Metode Coercive Interrogation Oleh Militer Amerika Serikat Di Penjara Guantanamo Berdasarkan Konvensi Jenewa Tahun 1949 / oleh Irvan Kurniady. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANEGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A)Nama : Irvan Kurniady (NIM : 205090013) (B) Judul Skripsi : Tinjauan Yuridis Terhadap Metode Coercive Interrogation Oleh Militer Amerika Serikat Di Penjara Guantanamo Berdasarkan Konvensi Jenewa Tahun 1949. (C) Halaman : viii + 104 + 54 + 2012 (D)Kata Kunci : Coercive Interrogation, Militer Amerika Serikat, Penjara Guantanamo, Konvensi Jenewa Tahun 1949.(E)Isi : Penelitian ini membahas mengenai Tinjauan Yuridis Terhadap Metode Coercive Interrogation Oleh Militer Amerika Serikat Di Penjara Guantanamo Berdasarkan Konvensi Jenewa Tahun 1949. Tawanan perang di Penjara Guantanamo diduga diperlakukan secara tidak manusiawi oleh militer Amerika Serikat dengan menggunakan metode coercive interrogation. Hal tersebut dikarenakan di dalam metode coercive interrogation mengandung unsur-unsur penyiksaan, kekerasan, paksaan, dan lain-lain. Metode coercive interrogation dinilai bertentangan dengan hukum humaniter internasional, khususnya mengenai perlindungan terhadap tawanan perang. Adapun permasalahan yang dikaji adalah apakah metode coercive interrogation yang diterapkan oleh militer Amerika Serikat di Penjara Guantanamo dapat dibenarkan menurut Konvensi Jenewa Tahun 1949? Serta, bagaimana pertanggungjawaban pihak militer Amerika Serikat sebagai pelaku metode coercive interrogation berdasarkan Hukum Humaniter Internasional? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian normatif dengan pendekatan undang-undang dan pendekatan konseptual. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode coercive interrogation tidak dapat dibenarkan menurut hukum humaniter internasional dan merupakan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional. Serta, pertanggungjawaban yang seharusnya dilakukan militer Amerika Serikat terhadap metode coercive interrogation tidak cukup hanya berhenti pada penutupan Penjara Guantanamo, tetapi harus diikuti dengan proses hukum terhadap para pelaku metode coercive interrogation. Pada akhirnya, Penulis memberikan saran bahwa perlu dipertimbangkan untuk memasukkan aturan-aturan mengenai larangan metode coercive interrogation secara jelas di dalam konvensi-konvensi yang mengatur tentang perlindungan terhadap tawanan perang selanjutnya. Serta, Penulis merasa perlu adanya peningkatan penegakkan kesadaran mengenai tanggung jawab para Pihak Peserta Agung terhadap pelaksanaan konvensi.(F)Acuan : 54 (1937-2012) (G)Pembimbing : Dr. Aji Wibowo, S.H., M.H. (H) Penulis : Irvan Kurniady

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 24 Jul 2018 06:28
Last Modified: 24 Jul 2018 06:28
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/4790

Actions (login required)

View Item View Item