Perlindungan Khusus Yang Diberikan oleh Pemerintah Bagi Korban Anak Bencana Gunung Merapi Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak / oleh Armendio Anggara

ANGGARA, ARMENDIO (2011) Perlindungan Khusus Yang Diberikan oleh Pemerintah Bagi Korban Anak Bencana Gunung Merapi Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak / oleh Armendio Anggara. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANAGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A)Nama : ARMENDIO ANGGARA (B)NIM : 205040192 (C)Judul Skripsi : Perlindungan Khusus Yang Diberikan oleh Pemerintah Bagi Korban Anak Bencana Gunung Merapi Berdasarkan Undang-Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (D)Halaman: vi+72+lampiran, 2011 (E)Kata Kunci: Perlindungan Andak, Perlindungan Khusus dan Bencana Gunung Merapi (F)Isi: Anak merupakan amanah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Anak juga memiliki hak asasi manusia yang diakui oleh masyarakat bangsa-bangsa di dunia dan merupakan landasan bagi kemerdekaan, keadilan dan perdamaian di seluruh dunia. Perlindungan terhadap anak sangatlah penting dan merupakan kewajiban bagi Pemerintah, terutama anak korban Bencana Alam di Gunung Merapi. Permasalahan yang ada antara lain mengenai efektifitas ketentuan Pasal 59 dan Pasal 60 UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan Anak terhadap pemberian Perlindungan Khusus pada anak korban bencana gunung merapi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris/sosiologis dengan melakukan wawancara pada beberapa pihak yang terkait. Upaya Pemerintah dalam memenuhi ketentuan Pasal 59 UU Perlindungan Anak tentang Perlindungan Khusus belum sepenuhnya terlaksana, terutama bagi anak korban bencana Gunung Merapi. Tidak adanya data berapa banyak korban anak-anak ini juga menyebabkan bantuan ke anak terabaikan. Pengungsi mengeluhkan makanan yang diberikan tidak ada yang hanya ditujukan untuk orang dewasa. Anak-anak membutuhkan bantuan yang sifatnya rekreatif, seperti buku, mainan dan hiburan untuk anak-anak. Perlu dilakukan tindakan presuasi, sugesti, mengadakan diskusi tentang etika profesi serta pelatihan agar aparat pemerintah dapat bertugas secara profesional dan harmonis. Dalam penangganan korban, sebaiknya diklasifikasikan umur dan jenis kelamin agar mempermudah penyampain bantuan, terutama untuk anak-anak. Penempatan korban pada tenda-tenda darurat sebaiknya hanya digunakan oleh orang dewasa, sedangkan anak-anak ditempatkan di bangunan permanen. (G)Acuan : Buku, 20 (1986-2011); (H)Pembimbing : Yuwono Prianto, S.H., M.H. (I)Penulis : Armendio Anggara

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 25 Jul 2018 07:37
Last Modified: 25 Jul 2018 07:37
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/5081

Actions (login required)

View Item View Item