Studi Komparasi Warisan Bagi Anak yang Lahir dari Perkawinan yang Tidak Dicatatkan Menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata / oleh Sasmito Wibowo

WIBOWO, SASMITO (2011) Studi Komparasi Warisan Bagi Anak yang Lahir dari Perkawinan yang Tidak Dicatatkan Menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata / oleh Sasmito Wibowo. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANAGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A)Nama: SASMITO WIBOWO (NIM : 205070194) (B)Judul skripsi: ?Studi Komparasi Warisan Bagi Anak yang Lahir dari Perkawinan yang Tidak Dicatatkan Menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata? (C)Halaman: ix + 92 + Lampiran + 2011 (D)Kata Kunci: Kewarisan, Anak Luar Kawin (E)Isi: Anak luar kawin menurut budaya masyarakat Indonesia yang berdasarkan atas norma kesopanan dan kesusilaan cenderung tidak baik karena dianggap merupakan hasil dari perzinahan, meskipun belum tentu seperti itu adanya. Hal ini membuat posisi anak luar kawin menjadi tidak sama dengan anak sah. Anak sah adalah anak yang lahir dari perkawinan yang sah dan anak luar kawin adalah anak yang lahir diluar perkawinan yang sah. Berdasarkan ketentuan hukum nasional dalam Pasal 43 UU Perkawinan dan Pasal 186 KHI, Pasal 5a dan 883 KUHPer, anak luar kawin tidak dapat mewaris dari ayah biologisnya melainkan hanya dapat mewaris dari jalur ibunya. Hal ini tentu membuat kedudukan anak luar kawin tidak sama dengan anak lainnya, padahal anak luar kawin juga merupakan anak kandung dari kedua orang tuanya. Untuk itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan permasalahan Bagaimanakah komparasi sistem pembagian warisan bagi anak luar kawin menurut Hukum Perdata dan Hukum Islam. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif. Kesimpulan dari penulis adalah hukum yang mengatur mengenai pewarisan anak luar kawin adalah KUHPer dan Hukum Islam, aturan yang digunakan di Indonesia adalah Pasal 186 KHI dan Pasal 43 UU Perkawinan yang isi peraturan tersebut adalah bahwa anak luar kawin hanya dapat mewaris dari jalur ibunya. Diperlukan pengakuan dari ayah biologisnya agar anak luar kawin dapat mewaris. Saran dari penulis agar pemerintah dapat memperjelas mengenai ketentuan anak luar kawin dalam UU Perkawinan Indonesia dan masyarakat serta orang tua tidak membeda-bedakan anak luar kawin dengan anak lainnya, karena status tersebut bukanlah keinginan mereka dan mereka tidak dapat memilih status tersebut sejak lahir. (F)Daftar Acuan: 30 (1974-2009) (G)Pembimbing Hj. Mulati, S.H, M.H. (H)Penulis Sasmito Wibowo.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 25 Jul 2018 08:37
Last Modified: 25 Jul 2018 08:37
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/5121

Actions (login required)

View Item View Item