Analisis pemberian hak asuh anak (Hadhanah) kepada pihak suami sebagai akibat perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Selatan (studi kasus Nomor Pitusan 1090/Pdt.G/2007/PAJS) / oleh Sofie Haznah Irawati

IRAWATI, SOFIE HAZNAH (2009) Analisis pemberian hak asuh anak (Hadhanah) kepada pihak suami sebagai akibat perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Selatan (studi kasus Nomor Pitusan 1090/Pdt.G/2007/PAJS) / oleh Sofie Haznah Irawati. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANAGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A) Nama : Sofie Haznah Irawati NIM : 205040105 (B) ?Analisis Pemberian Hak Asuh Anak (Hadhanah) Kepada Pihak Suami Sebagai Akibat Perceraian Di Pengadilan Agama Jakarta Selatan (Studi Kasus Nomor Putusan 1090/Pdt.G/2007/PAJS) ? (C) viii + 74 + Lampiran, 2009 (D) Kata kunci : Hak Asuh Anak , Kepada pihak suami, Akibat perceraian (E) Isi : Dalam kehidupan rumah tangga, antara suami dengan isteri harus menjaga serta menghormati ikatan pernikahan agar tidak terjadi perceraian karena akan menimbulkan masalah yakni perselisihan mengenai penguasaan hak asuh anak. Hal ini terjadi dalam kasus perceraian antara Jundy Novitry dalam hal ini sebagai Penggugat, dan Irwan Pryantoko dalam hal ini sebagai Tergugat. Dari perkawinan tersebut, penggugat dan tergugat dikarunai 2 orang anak yang bernama: Kevin Raihanabil Priyantoko dan Thalia Hasnabila. Dalam surat gugatan tertanggal 20 Agustus 2007 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Penggugat (isteri) mengajukan alasan yakni karena sering terjadi perselisihan dan percecokan terus menerus yang membuat keluarga tidak harmonis lagi. Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadilli kasus tersebut menetapkan anak yang bernama: Kevin Raihanabil Priyantoko dan Thalia Hasnabila jatuh kepada pengasuhan dan pemeliharaan Tergugat (suami) berdasrkan Putusan No.1090/Pdt.G/2007/PAJS. Dengan melihat isi putusan tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan: Apakah yang menjadi dasar bagi hakim dalam memberikan hak asuh anak yang masih di bawah umur (Hadhanah) kepada pihak suami, bukan kepada istri? Dalam hal ini, Penulis menggunakan metode Penelitian Normatif dan Empiris, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hakim dalam memutuskan perkara No.1090/Pdt.G/2007/PAJS sudah memperhatikan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Kompilasi Hukum Islam dan Pemikiran Ulama. Dengan melihat penjelasan di atas, sebaiknya masalah anak di bawah umur akibat perceraian harus lebih jelas pengaturannya karena selama ini di dalam UUP dan UUPA tidak ada kejelasan masalah tentang pengaturan hak suh anak dibawah umur akibat perceraian. (F) Acuan : 21 (1974 ? 2007) (G) Pembimbing : Hj.Prihatini Adnin, S.H., M.Hum (H) Penulis : Sofie Haznah Irawati

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 26 Jul 2018 04:18
Last Modified: 26 Jul 2018 04:18
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/5253

Actions (login required)

View Item View Item