Penegakan hukum terhadap pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap Klenteng Dharma Bakti Jakarta Barat / oleh Angela

ANGELA, ANGELA (2009) Penegakan hukum terhadap pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap Klenteng Dharma Bakti Jakarta Barat / oleh Angela. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANAGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A) NAMA: ANGELA (NIM : 205040187) (B) PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENCEMARAN UDARA YANG DIAKIBATKAN OLEH ASAP KLENTENG DHARMA BAKTI JAKARTA BARAT (C) v + 79 halaman + Daftar Pustaka (D) Kata Kunci: Pencemaran udara, asap, sembahyang. (E) Isi Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah bisa hidup seorang diri. Oleh karena itu manusia membentuk suatu pengelompokan sosial seperti kelompok keagamaan. Salah satu bentuk wujud spiritual adalah adanya ritual keagamaan (sembahyang) bagi pemeluk agama Khong Hu Cu. Pada umumnya mereka melakukan sembahyang dengan menggunakan dupa/hio, bahkan seringkali dengan membakar kertas sembahyang, terutama pada setiap menjelang Tahun Baru Imlek. Akibat adanya persembahyangan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa tersebut, menimbulkan kepulan-kepulan asap yang tentunya dapat mencemari udara di lingkungan sekitarnya. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah penegakan hukum mengenai kegiatan manusia yang mencemari udara di Klenteng Dharma Bakti Jakarta Barat? dan upaya apa saja yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya pencemaran udara di klenteng tersebut, dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup? Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian hukum normatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Pembangunan Klenteng Dharma Bakti di Jakarta Barat tidak dilengkapi dengan Amdal, dan untuk pembangunan rumah ibadah tersebut tidak memerlukan Amdal, karena kegiatan yang memerlukan Amdal hanyalah kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting. Selain itu kegiatan yang dilakukan di Klenteng Dharma Bakti Jakarta Barat juga tidak menimbulkan dampak negatif, karena pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap hio belum atau tidak melampaui batas toleransi pencemaran terhadap kualitas lingkungan, mengingat pencemara udara tersebut hanya terjadi pada upacara persembahyangan tertentu saja. Jadi dalam hal ini belum ada pengaturan mengenai pencemaran udara oleh kegiatan manusia di bidang spiritual. Dengan memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penggunaan cerobong asap dan pengaturan hukum pencemaran udara oleh klenteng serta penataan ruang wilayah. (F) Acuan: 18 (1982-2006) (G) Pembimbing: Dr. Gunawan Djajaputra, SH,SS.MH (H) Penulis Angela

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 26 Jul 2018 09:01
Last Modified: 26 Jul 2018 09:01
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/5743

Actions (login required)

View Item View Item