Tanggung jawab PT Lion Mentari Airlines terhadap kerugian penumpang akibat keterlambatan penerbangan nasional rute Jakarta-Surabaya (Studi kasus putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 309/Pdt.G/2007/PN.JKT.PST) / oleh Silviana

SILVIANA, SILVIANA (2009) Tanggung jawab PT Lion Mentari Airlines terhadap kerugian penumpang akibat keterlambatan penerbangan nasional rute Jakarta-Surabaya (Studi kasus putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 309/Pdt.G/2007/PN.JKT.PST) / oleh Silviana. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANAGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A) Nama: Silviana (NIM: 205040157) (B) Judul Skripsi: Tanggung Jawab PT. Lion Mentari Airlines Terhadap Kerugian Penumpang Akibat Keterlambatan Penerbangan Nasional Rute Jakarta-Surabaya. Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 309/Pdt.G/2007/PN.JKT.PST. (C) Halaman: ix + 93 + 132 + 2009. (D) Kata Kunci: Keterlambatan Penerbangan, Hukum Perdata. (E) Isi: Salah satu maskapai penerbangan yang seringkali mengalami keterlambatan penerbangan adalah PT. Lion Mentari Airlines. Terhadap keterlambatan penerbangan yang terjadi pihak Lion Air tidak mau bertanggung jawab dan tidak mau memberikan ganti rugi karena di dalam tiket pesawat tercantum klausula baku yang menyatakan pengangkut tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang dialami penumpang akibat keterlambatan penerbangan. Apakah tanggung jawab terhadap kerugian penumpang akibat keterlambatan penerbangan yang dilakukan PT. Lion Mentari Airlines termasuk ke dalam perbuatan melawan hukum? Penulis meneliti masalah tersebut dengan menggunakan metode penelitian hukum normatif dan empiris. Data penelitian memperlihatkan keterlambatan penerbangan yang dilakukan oleh PT. LMA merupakan perbuatan melawan hukum karena telah memenuhi unsur-unsur perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata yaitu adanya perbuatan yang melawan hukum, adanya kesalahan, adanya kerugian dan adanya hubungan antara perbuatan dengan kerugian. Berdasarkan data penelitian tersebut maka PT. LMA harus memberikan ganti rugi kepada David dan mencabut klausula baku di dalam tiket pesawat yang mengalihkan tanggung jawab karena melanggar Pasal 43 Ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 Tentang Penerbangan dan Pasal 18 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Diberikan sanksi yang tegas terhadap maskapai penerbangan yang sering melakukan keterlambatan penerbangan. (F) Acuan: 41 (1979-2009) (G) Pembimbing Mia Hadiati, S.H., M.H. (H) Penulis Silviana

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 27 Jul 2018 04:14
Last Modified: 27 Jul 2018 04:14
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/5846

Actions (login required)

View Item View Item