Pembatalan surat pernyataan perkawinan di bawah tangan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara terhadap akta kelahiran anak (studi kasus 145/G.TUN/2005/PTUN-JKT) / oleh Stephanie Putri

PUTRI, STEPHANIE (2007) Pembatalan surat pernyataan perkawinan di bawah tangan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara terhadap akta kelahiran anak (studi kasus 145/G.TUN/2005/PTUN-JKT) / oleh Stephanie Putri. Skripsi thesis, UNIVERSITAS TARUMANAGARA.

Full text not available from this repository.

Abstract

abstrak (A) Nama : Stephanie Putri (NIM: 205030162) (B) Judul Skripsi : Pembatalan Surat Pernyataan Perkawinan di Bawah Tangan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara terhadap Akta Kelahiran Anak (Studi Kasus 145/G.TUN./2005/PTUN-JKT) (C) Halaman : vi+145+Lampiran+2007 (D) Kata Kunci : Pembatalan perkawinan di bawah tangan, Akta Kelahiran. (E) Isi : Peter Pudjokerto (penggugat) menggugat Dinas Kependudukan dan Catatan sipil (tergugat) karena menerbitkan 2 Akta Kelahiran dan mencantumkan nama Penggugat sebagai ayah dari kedua anak yang bernama Peter Eka Setyabudi dan Christiana Dwi Rahayu. Yang menjadi penyebab terkaitnya penggugat dengan kedua Akta Kelahiran adalah surat pernyataan perkawinan yang dibuat secara sepihak oleh Hadi Waryatun yang menyatakan bahwa dirinya telah menikah dengan Peter Pudjokerto dan Surat nikah mereka hilang. Pihak Catatan Sipil menerima surat pernyataan perkawinan tersebut untuk memenuhi persyaratan penerbitan Dispensasi Akta Kelahiran. Permasalahannya adalah mengapa Catatan Sipil menerima surat pernyataan yang dibuat secara sepihak, hal-hal apa saja yang menjadi dasar pertimbangan hakim di PTUN membatalkan Akta Kelahiran yang telah dikeluarkan oleh Dinas Kepndudukan dan Catatan Sipil serta perlindungan hukum apa yang diberikan oleh hakim PTUN kepada status anak yang tidak mempunyai Akta Kelahiran. Metode penelitian yang dipergunakan meliputi penelitian kepustakaan dan lapangan. Peter Pudjokerto dan Hadi Wuryatun tidak memenuhi persyaratan baik Pasal 2 ayat (1) UUP dan Pasal 2 ayat (2) UUP, karena mereka tidak pernah menikah baik secara agama ataupun adat, sehingga tidak memiliki surat nikah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka hanya hidup bersama dan tidak terikat dalam ikatan perkawinan, maka status anak yaitu Peter Eka Setyabudi dan Christiana Dwi Rahayu adalah anak yang dilahirkan diluar perkawinan. Terdapat Putusan PTUN yang menyatakan batal kedua Akta Kelahiran tersebut, maka status anak berubah menjadi anak luar kawin sejak dikeluarkannya Putusan PTUN. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil menidaklanjuti Putusan PTUN dengan membuat catatan pinggir pada Kutipan Akta Kelahiran dan Buku Register Akta Kelahiran. Saran yang dapat penulis kemukakan adalah Catatan Sipil seharusnya lebih teliti dalam memeriksa kelengkapan persyaratan dalam menerbitkan Akta Catatan Sipil, karena Akta Catatan Sipil merupakan Akta Otentik. (F) Acuan : 27 Buku (1961-2006), 9 Peraturan (1974-2006), 6 Artikel (1981-2006), 1 Kamus (1995). (G) Pembimbing : Imelda Martinelli, S.H., M.H. (H) Penulis : Stephanie Putri

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 02 Aug 2018 06:43
Last Modified: 02 Aug 2018 06:43
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/6573

Actions (login required)

View Item View Item