Pertanggungjawaban Pidana Tindak Pidana Lalu Lintas Yang Mengakibatkan Kematian Yang Dituntut Pidana Pembunuhan (Contoh Kasus Afriyani Susanti Yang Mengemudi Dalam Keadaan Mabuk) / oleh Teguh Prihatrmojo

PRIHATRMOJO, TEGUH (2012) Pertanggungjawaban Pidana Tindak Pidana Lalu Lintas Yang Mengakibatkan Kematian Yang Dituntut Pidana Pembunuhan (Contoh Kasus Afriyani Susanti Yang Mengemudi Dalam Keadaan Mabuk) / oleh Teguh Prihatrmojo. Skripsi thesis, Universitas Tarumanegara.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kecelakaan lalulintas kerap kali terjadi di Indonesia. Berbagai faktor yang melatarbelakangi kecelakaan juga beragam dan umumnya faktor penyebab kecelakaan adalah human error sebagaimana peristiwa kecelakaan Xenia Maut yang mengakibatkan 9 orang meninggal dunia dan 5 orang luka-luka. Peristiwa ini terjadi di Jl. M. Ridwan Rais atau Halte Tugu Tani Jakarta Pusat yang dikemudikan oleh Afriyani Susanti dalam keadaan mabuk. Afriyan kemudian dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan karena dinilai ada unsur kesengajaan dan berdasarkan keterangan saksi, Afriyani sempat diperingatkan agar naik taksi namun tetap bersikeras menyetir sendiri. Permasalahan bagaimanakah akibat penerapan Pasal 338 KUHP pada kasus pelanggaran lalulintas oleh pelaku dalam keadaan mabuk atau pengaruh narkoba? Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum normatif dengan didukung wawancara. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila Afriyani dijerat Pasal 338 KUHP, maka Afriyani dapat dikenakan hukuman 20 (dua puluh tahun) penjara. Meskipun JPU telah menuntut dengan dakwaan Pasal 338 KUHP, pada kasus ini penulis lebih setuju jika Afriyani dijerat dengan Pasal 311 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) karena berdasarkan asas lex specialis derogat legi generalis (undang-undang yang khusus mengenyampingkan undang-undang yang umum). Artinya mengingat secara khusus UULLAJ telah mengatur tentang tindak pidana kecelakaan lalu lintas, maka sudah selayaknya ketentuan Pasal 338 KUHP diabaikan karena adanya undang-undang yang khusus tersebut yaitu UULLAJ. Diharapkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara ini agar menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya, tidak hanya kepada Terdakwa, tetapi juga memperhatikan kepentingan korban.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kecelakaan lalu lintas, pidana pembunuhan, keadaan mabuk.
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 03 Aug 2018 01:09
Last Modified: 03 Aug 2018 01:09
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/6729

Actions (login required)

View Item View Item