Analisis terhadap akibat surat pernyataan yang dibuat dari adanya perjanjian lisan (studi kasus antara PT General Food Industries Bandung dengan Rachmat Hendarto)

Denny, Denny (2010) Analisis terhadap akibat surat pernyataan yang dibuat dari adanya perjanjian lisan (studi kasus antara PT General Food Industries Bandung dengan Rachmat Hendarto). Informasi Detail Skripsi. p. 80. ISSN 205060184

[img]
Preview
Text
1.pdf - Published Version

Download (97kB) | Preview

Abstract

(A) Nama : Denny ( NIM: 205060184 ) (B) Judul Skripsi : Analisis terhadap akibat surat pernyataan yang dibuat dari adanya perjanjian lisan (studi kasus antara PT. General Food Industries Bandung dengan Rachmat Hendarto). (C) Halaman : viii + 80 (D) Kata Kunci : Perjanjian lisan, surat pernyataan (E) Isi : Perjanjian lisan merupakan kesepakatan tidak tertulis antara para pihak yang berisi hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak yang membuatnya, perjanjian lisan hanya membutuhkan kata sepakat antara para pihak dalam perjanjian, dalam hal asas kebebasan berkontrak kata sepakat dalam perjanjian lisan sering kali menjadi masalah seperti ada pihak dengan bargaining position yang lemah dipaksa ataupun diintimidasi oleh pihak lainnya dengan bargaining position yang lebih kuat untuk mencapai kata sepakat dengan apa yang dijanjikan dalam perjanjian lisan, permasalahannya apakah akibat hukum dari surat pernyataan yang dibuat akibat dari adanya perjanjian lisan? penulis meneliti masalah tersebut dengan metode penelitian hukum yuridis normatif yang disertai dengan data wawancara. Data penelitian memperlihatkan bahwa PT. GFI sebagai pihak majikan telah melakukan perjanjian lisan dengan Rachmat Hendarto untuk menandatangani surat pernyataan. Dalam hal kata sepakat Rachmat Hendarto selaku pihak pekerja dengan terpaksa menyepakati isi dari perjanjian lisan tersebut yaitu menandatangani surat pernyataan yang telah dibuat oleh PT. GFI. Hal tersebut jelas bertentangan dengan Pasal 1320 KUH Perdata di mana syarat tercapainya kata sepakat dalam perjanjian, dalam hal ini sebaiknya Rachmat Hendarto meminta pembatalan atas perjanjian dengan PT. GFI kepada Hakim di Pengadilan Negeri Bandung, karena tercapainya kata sepakat sebagai syarat subjektif dalam syarat sahnya perjanjian tidak terpenuhi maka salah satu pihak dalam perjanjian dapat memintakan pembatalan atas perjanjian lisan, sehingga Rachmat Hendarto tidak dianggap melakukan wanprestasi, melainkan Perbuatan Melawan Hukum sesuai dengan adanya klausula dalam surat pernyataan. PT. GFI seharusnya tidak menuntut Rachmat Hendarto, melainkan menggugat Rachmat Hendarto karena Rachmat Hendarto telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum sesuai dengan pasal 1365 KUH Perdata. (F) Acuan : 18 (1984-2006) (G) Pembimbing : Mia Hadiati, S.H., M.H (H) Penulis : Denny

Item Type: Article
Subjects: Skripsi/Tugas Akhir > Fakultas Hukum
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Puskom untar untar
Date Deposited: 12 May 2017 06:47
Last Modified: 12 May 2017 06:47
URI: http://repository.untar.ac.id/id/eprint/727

Actions (login required)

View Item View Item